Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengkritik Ganjar Pranowo yang menghubungi Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat blusukan ke Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menurut Mardani, terlepas dari status Ganjar sebagai bakal calon presiden, politisi PDIP tercatat masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah. Mardani memandang cara Ganjar keliru, kendati ada niat baik.
Baca Juga: Jokowi Akui Cawe-cawe Pilpres 2024, Mardani PKS: Berbahaya Sekali
"Niat baik tapi caranya tidak tepat," kata Mardani, mengutip Suara.com, Senin (26/6/2023).
Karena itu, Mardani menyarankan apa yang menjadi niat baik Ganjar menyampaikan keluhan pedagang sebaiknya dilakukan dengan cara yang benar. Bukan ujug-ujug menelepon Heru.
"Mestinya datang ke balai kota dan sampaikan dengan cara yang beradab. Beliau posisi sejajar dengan Pak Heru," tambah Mardani.
Cuma Senyum-senyum
Heru enggan bicara panjang lebar menanggapi Bakal Calon Presiden dari PDIP, Ganjar Pranowo yang menyampaikan aduan warga Jakarta kepadanya. Saat ditanya perasaannya, Heru hanya tersenyum.
Awalnya, saat mendampingi Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat mengunjungi Pasar Palmerah, Heru ditanya awak media soal alasan Ganjar yang juga menjabat Gubernur Jawa Tengah menelponnya. Namun, ia tak mau bicara dan hanya tersenyum.
Selain itu, ketika ditanya lagi soal perasaannya menerima aduan warga dari kepala daerah lain, Heru lagi-lagi hanya melempar senyum.
Ditanya soal aduannya, Heru mengaku saat ditelepon Ganjar sedang menjadi saksi akad nikah. Karena itu, ia tak bisa berlama-lama berbincang dengan Gubernur Jawa Tengah itu.
"Saya kan lagi saksi akad nikah," ujar Heru.
Lebih lanjut, Heru mengaku sudah menerima laporan dari Sekda soal aduan dari Ganjar mengenai retribusi pasar yang memberatkan para pedagang.
"Sudah disampaikan ke pak sekda, sudah dijelaskan ke PD Pasar (Jaya)," pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
