Menu


Butet Kartaredjasa Singgung Capres Tukang Culik, Fadli Zon: Biar Sedikit Cerewet untuk Isi Dompet

Butet Kartaredjasa Singgung Capres Tukang Culik, Fadli Zon: Biar Sedikit Cerewet untuk Isi Dompet

Kredit Foto: Instagram/Butet Kartaredjasa

Konten Jatim, Jakarta -

Budayawan Butet Kartaredjasa belum lama ini sempat menyinggung sosok capres yang hobi menculik. Hal tersebut ditanggapi santai oleh politisi Partai Gerindra Fadli Zon.

Meski tidak menyebutkan nama, publik memahami kalau pernyataan Butet itu mengarah kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca Juga: Jika PDIP dan Demokrat Berkoalisi Usai Pertemuan Puan-AHY, Gerindra Ngaku Tak Gentar

Tidak dibalas dengan amarah, Fadli malah membalasnya dengan kalimat berimara senada dengan pantun. Fadli menyampaikannya di akun Twitter pribadinya.

"Butet lagi kepepet, biarlah dia sedikit cerewet untuk mengisi dompet," kata Fadli lewat akun Twitter @fadlizon, mengutip Suara.com, Senin (26/6/2023).

Butet sendiri ikut meramaikan puncak perayaan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Sabtu 24 Juni 2023. 

Awalnya musisi asal Yogyakarta bernama Sri Krishna Encik, sekitar pukul 12.20 WIB dipanggil oleh moderator untuk naik ke atas panggung.

Encik membawa dua buah lagu pada kesempatan itu. Ketika membawakan lagu pertama, Butet Kartaredjasa membawakan pantun, terakhir Encik menyanyikan lagu 'Njarji Njarbeh.' Lagu pertama bertemakan tentang kebohongan. Setelah itu, Encik mempersilakan Butet membawakan pantun.

Butet mengatakan, pantun yang dibawanya ini bermuatan politis.

"Kolonial menjajah Nusantara karena rempah-rempah. Tetapi Kaum Marhaen tetap gagah tidak menyerah. Lihat lah hari ini, Gelora Bung Karno berwarna merah meski dilukai dan dikhianati, Keluarga Bung Karno tidak menyimpan dendam amarah," tutur Butet disambut gemuruh tepuk tangan puluhan ribu kader PDIP.

"Bung Karno penyambung lidah rakyat, berjuang menjadikan Indonesia negara berdaulat. Jika ente cari pemimpin yang hebat, lihat dulu kerut-kerut yang menghiasi jidat," kata Butet.

"Bung Karno menggali Pancasila dasar negara, eh yang di sono jangan coba-coba membelokkan fakta. Kalau kalian mencari presiden pilihlah yang bisa bekerja, bukan capres yang cuma tampil menyusun kata-kata," lanjutnya.

"Ayam, burung, dan bebek, satu koloni yang namanya unggas, biarkan terbang bebas jangan dirica-rica. Ganjar Pranowo diperintah partai untuk bertugas, tetapi saat yang sama dia petugas rakyat untuk menjadi Presiden Indonesia," tambahnya.

Tak hanya itu, Butet dalam pantunnya juga turut menyindir adanya sejumlah pemimpin yang mengaku merasa mendapatkan penjegalan. Kemudian Butet juga menyinggung adanya sosok calon pemimpin yang memiliki hobi menculik.

"Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lah koar-koar kok mau dijegal," ujarnya.

"Jagoan Pak Jokowi rambutnya warna putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih, jika kelak ada presiden hobinya kok menculik," tambahnya.

Terakhir, Butet menyinggung dalam pantunnya soal adanya calon pemimpin yang cuma modal transaksional.

"Ini yang terakhir, cucu komodo mengkerek kadal. Tak lezat digulai walaupun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuma transaksional, dijamin bukan tauladan," katanya.

Pada kesempatan itu, Butet menyampaikan pidato selama lima menit di hadapan sekitar 100 ribu kader PDIP. Tak hanya Butet dan Encik saja yang tampil dalam acara ini, Grup Bimbo juga membawakan lagu karya mereka yang berjudul Bung Karno.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.