Publik hingga kini masih menyoroti Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat. Hal ini berawal dari pihak-pihak di dalamnya, termasuk sang pimpinan, Panji Gumilang menunjukkan beragam perilaku yang diduga sebagai ajaran sesat.
Aksi tersebut lantas membuat Al Zaytun menerima kecaman dari sejumlah pihak. Di antaranya, warga Indramayu yang merasa resah hingga berbondong-bondong melakukan unjuk rasa agar ponpes itu dapat dibubarkan.
Lalu, yang terbaru, kecaman ini datang dari Habib Rizieq dan Ustaz Abdul Somad. Ustaz Abdul Somad atau yang juga dikenal dengan nama UAS, mengaku kesal usai mengetahui ada dugaan ajaran aliran sesat di Ponpes Al Zaytun.
Baca Juga: Kemenag Bantah Beri Aliran Dana Miliaran Rupiah untuk Ponpes Al Zaytun
Melalui sebuah video ceramahnya yang beredar di media sosial, ia mengatakan jika hal tersebut merupakan kesalahan dari Yahudi.
Ia kemudian meminta polisi segera mengamankan pimpinan Al Zaytun, Panji Gumilang. Sebab, menurutnya, pria itu antek-antek Yahudi.
Di sisi lain, UAS juga mengimbau agar para orang tua tidak memasukkan anak-anaknya ke ponpes tersebut karena sesat.
"Ini orang (Panji Gumilang) musti ditangkap ini, antek Yahudi," kata UAS.
"Jangan memasukkan anak (ke Al Zaytun) karena bangunan yang megah, rupanya aliran sesat. Tuan Syekh-nya, di depan santri di dalam masjid, anak-anak diajarkan lagu havenu shaloom aleichem," imbuhnya.
Tak hanya UAS, Habib Muhammad Rizieq Shihab turut buka suara soal kontroversi yang terjadi di Ponpes Al Zaytun. Menurutnya, hal itu telah melenceng dari ajaran syariat Islam.
Kritik ini ia sampaikan saat bertausyiah yang diunggah kanal Youtube IBTV pada Kamis (22/6/2023).
Habib Rizieq mengatakan bahwa Al Zaytun seharusnya dilarang di Indonesia. Sebab, di sana diajarkan untuk memiliki ijtihad berbeda dengan pemerintah, membiarkan santri laki-laki dan perempuan tercampur saat melakukan salat Jumat serta menyanyikan salam Yahudi.
"Yang dilarang mestinya pesantren yang mengajarkan salam yahudi. Yang mesti dilarang itu pesantren yang ngadain Jumat campur perempuan sama laki," kata Habib Rizieq.
Ia juga menyinggung soal Al Zaytun yang menggelar salat Jumat dengan menaruh kursi di shaf depan dan menaruh perempuan di bagian tersebut. Belum lagi, non muslim yang diperbolehkan salat bahkan di shaf paling depan. Habib lantas menyebut itu sebetulnya masjid atau gereja.
Habib Rizieq menambahkan, jika yang seharusnya dilarang oleh pemerintah adalah pesantren yang secara syariat dan kaidah bertentangan dengan ajaran Islam. Ia lantas mengaku heran mengapa pemerintah malah melarang eksistensi Front Pembela Islam (FPI).
Baca Juga: Jika Terbukti Jalankan Ajaran Sesat, Kemenag Bisa Cabut Izin Operasi Pesantren Al Zaytun
"Yang begini (ponpes bertentangan dengan Islam) mesti dilarang tidak? Perlu ditutup tidak? Harus ditutup tidak? Yang dibubarin (malah) FPI. Kacau...kacau...," sindir Habib Rizieq.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan