Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya membeberkan kronologi resmi dari penangkapan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa.
Pejabat Polri yang seharusnya dipromosikan sebagai Kapolda Jawa Timur itu diduga terlibat dalam kasus peredaran gelap narkoba yang diusut langsung oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Berawal dari aduan masyarakat atas ditemukannya kasus peredaran narkoba, Sigit mengatakan bahwa ada tiga orang yang berhasil diamankan.
Baca Juga: Walah, Polri Bantah Tegas Adanya Kapolda Pengguna Narkoba Selain Irjen Teddy Minahasa
Ketiga orang tersebut adalah masyarakat sipil yang kemudian diminta keterangan lebih lanjut untuk menangkap pihak terkait lainnya.
Setelah dimintai keterangan, rupanya ada beberapa pihak kepolisian yang langsung terseret ke dalam kasus tersebut.
Meskipun tak disebutkan siapa pihak yang ikut serta, Sigit membocorkan pangkat dari seorang polisi yang menjadi bagian di dalamnya. Orang itu dikatakan berpangkat Bripka dan menjabat sebagai Kapolsek.
Setelah dikembangkan lebih jauh, akhirnya terkuak bahwa Teddy menjadi salah satu bagian dalam peredaran gelap itu.
“Dari situ kita melihat ada keterlibatan Irjen TM. Atas dasar hal tersebut, kemarin saya minta Kadiv Propam untuk menjemput yang bersangkutan dan melakukan pemeriksaan," ungkap Sigit.
Sementara itu, Irjen Teddy Minahasa yang seharusnya dipromosikan sebagai Kapolda Jawa Tengah harus menelan kenyataan pahit setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membatalkan promosi tersebut.
Baca Juga: Terciduknya 8 Kapolda yang Memakai Narkoba, Warganet: Ini Oknum?
Pembatalan ini juga disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dengan tegas ia memastikan bahwa Irjen Teddy tidak akan melakukan promosinya.
Selain memastikan, Kapolri juga akan mengeluarkan Telegram Rahasia (TR) secara resmi untuk membatalkan promosi Teddy Minahasa.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
