Menu


Sama-Sama Teater Tradisional, Apa Saja Perbedaan Ludruk dan Ketoprak?

Sama-Sama Teater Tradisional, Apa Saja Perbedaan Ludruk dan Ketoprak?

Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono

Konten Jatim, Depok -

Teater tradisional adalah salah satu jenis kesenian di Indonesia yang masih dipertahankan oleh komunitas seniman Tanah Air. Eksistensi mereka adalah bentuk kekayaan kebudayaan di negara ini yang beragam dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

Salah satu teater tradisional di Indonesia yang terkenal adalah Ludruk. Ludruk merupakan salah satu jenis kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Timur, Indonesia. Kesenian ini merupakan teater rakyat yang menggabungkan unsur komedi, drama, musik, tari, dan pantomim. 

Tetapi, dikarenakan kesenian teater tradisional yang memiliki kesamaan dengan teater tradisional lain, Ludruk kadang sering dianggap sama oleh teater tradisional lain. Salah satunya adalah Ketoprak yang berasal dari Jawa Tengah.

Baca Juga: Mengenal Kesenian Ludruk, Teater Khas Jawa Timur yang Kocak nan Jenaka

Kesamaan ini semakin terlihat lantaran kedekatan geografis dan budaya dari 2 daerah ini. Padahal, ada beberapa perbedaan antara Ludruk dan Ketoprak. Berikut pembahasannya melansir beberapa sumber berbeda pada Kamis (22/6/2023).

Perbedaan Ludruk dan Ketoprak

1. Asal Daerah

Dari lokasi saja, terlihat jelas bahwa kedua seni teater ini sudah berbeda dari satu dengan lainnya. Ludruk berasal dari Jawa Timur, sementara Ketoprak berasal dari Jawa Tengah. Perbedaan ini mempengaruhi gaya, bahasa, dan budaya yang tercermin dalam keduanya.

2. Bahasa dan Dialek

Perbedaan asal daerah ini mempengaruhi gaya pementasan, khususnya dalam bahasa penggunaan. Ludruk menggunakan bahasa Jawa Timuran dalam dialognya, sementara Ketoprak menggunakan bahasa Jawa Tengahan. Hal ini mengakibatkan perbedaan dalam logat, diksi, dan gaya bicara yang digunakan dalam pementasan.

3. Cerita dan Tema

Ludruk sering kali mengisahkan kisah-kisah humor, kehidupan sehari-hari, cerita rakyat, mitologi, atau legenda dengan sentuhan komedi. Di sisi lain, Ketoprak cenderung mengambil cerita-cerita epik, seperti cerita Ramayana atau Mahabarata, yang dipadukan dengan elemen lokal dan pesan moral.

4. Gaya pementasan

Selain itu, Ludruk memiliki ciri khas dalam gaya pementasannya yang berorientasi pada komedi dan penggunaan dialog-dialog lucu. Ketoprak, di sisi lain, memiliki gaya pementasan yang lebih serius dan dramatis dalam menghadirkan cerita-cerita epik.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan