Menu


4 Mitos Ranu Kumbolo yang Terkenal oleh Pendaki. Jangan Macam-Macam!

4 Mitos Ranu Kumbolo yang Terkenal oleh Pendaki. Jangan Macam-Macam!

Kredit Foto: Wonderful Indonesia

Konten Jatim, Depok -

Ranu Kumbolo adalah danau yang terletak di kawasan Gunung Semeru, Jawa Timur. Kawasan ini menjadi tujuan favorit bagi para pendaki yang ingin mengeksplorasi keindahan alam dan mencapai puncak Gunung Semeru.

Keindahan Ranu Kumbolo membuatnya menjadi salah satu titik persinggahan yang populer bagi para pendaki Gunung Semeru. 

Meskipun terkenal akan keindahannya, hal menarik lain soal Ranu Kumbolo adalah beberapa mitos yang bermunculan seputar danau tersebut. Mitos soal Ranu Kumbolo ini menjadi bumbu tersendiri bagi mereka yang mendatangi tempat tersebut.

Baca Juga: Mengenal Ranu Kumbolo, Danau Cantik nan Indah di Gunung Semeru

Berikut beberapa mitos seputar Ranu Kumbolo yang biasa didengar oleh para pendaki, dikutip dari Native Indonesia dan beberapa sumber lain pada Rabu (21/6/2023).

Mitos Ranu Kumbolo

1. Tidak Boleh Mandi di Danau

Ada mitos yang melarang para pendaki untuk mandi atau mencuci benda-benda di Ranu Kumbolo. Jika melanggar larangan tersebut, maka pendaki akan mendapat kutukan atau mendatangkan kemalangan. Tenda untuk berkemah sampai diberi batas agar tidak ada para pendaki yang melanggar aturan.

Meskipun tidak ada penjelasan pasti tentang asal-usul mitos ini, tetapi banyak pendaki mematuhi larangan tersebut sebagai tanda penghormatan terhadap keberadaan danau.

Baca Juga: 11 Ribu Orang ke Bromo Selama Nataru, Sudah Coba ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru?

2. Air Suci yang Bisa Menyembuhkan

Beberapa orang percaya bahwa air Ranu Kumbolo memiliki kekuatan dan keberkahan tersendiri. Air danau ini diyakini dapat membawa keberuntungan, kesembuhan, atau memberikan kekuatan spiritual bagi siapa pun yang meminumnya. 

Tetapi, pendaki tetap tidak diperkenankan untuk mengambil air danau karena air tersebut dipergunakan untuk ritual masyarakat setempat.

3. Dewi Ranu Kumbolo

Ranu Kumbolo konon katanya dihuni oleh seekor ikan mas yang merupakan jelmaan seorang dewi penunggu danau. Dewi tersebut menampakkan dirinya sebagai seorang wanita yang mengenakan kebaya berwarna kuning. Sosok ikan mas sebagai jelmaan sang dewi membuat para pengunjung dilarang untuk memancing di Ranu Kumbolo.

4. Tanjakan Cinta

Mitos terakhir di Ranu Kumbolo adalah adanya tanjakan cinta. Mereka yang datang ke tanjakan ini dan mampu berjalan sampai puncak tanjakan sambil memikirkan pasangannya tanpa menoleh ke belakang, diyakini bahwa kisah cinta pasangan ini akan berakhir bahagia.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024