Menu


SBY Mimpi Naik Kereta Bersama Megawati dan Jokowi, Eriko PDIP: Sah-sah Saja, Tapi Kita Hidup di Dunia Nyata

SBY Mimpi Naik Kereta Bersama Megawati dan Jokowi, Eriko PDIP: Sah-sah Saja, Tapi Kita Hidup di Dunia Nyata

Kredit Foto: YouTube/KompasTV

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Eriko Sotarduga, menanggapi kabar mimpi dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Eriko menilai bahwa itu adalah hal yang wajar, namun mengingatkan bahwa harus disadari semua orang hidup di dunia nyata.

"Begini, saya memang sulit, ya, kalau mengartikan. Mimpi ini kan sebenarnya kalau mimpi yang sebenarnya kan bunga tidur. Tapi kalau memimpikan, nah itu sah-sah saja," kata Eriko, mengutip Suara.com, Selasa (20/6/2023).

Baca Juga: Perkirakan Demokrat Akan Merapat ke PDIP, Pegiat Medsos: Cari Sekoci agar Selamat

"Katakan, memimpikan punya istri yang cantik, memimpikan punya kekasih yqng baik, kan sangat-sangat wajar. Tidak ada yang aneh dalam hal itu," sambungnya.

Ia mengatakan, memang agak sulit untuk mengartikan mimpi SBY, terlebih Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu juga merupakan seorang seniman.

"Pak SBY ini kan seorang seniman, biasanya menciptakan lagu, biasanya bermain gitar, bahkan kemarin kalau saya tidak salah ada lukisan “no peace no justice”," ungkapnya.

Menurutnya, yang bisa menjelaskan mimpi tersebut hanya SBY secara pribadi. Jika SBY dalam mimpinya dijemput oleh Presiden Jokowi, maka Eriko meminta SBY untuk menyampaikab hal tersebut secara langsung.

"Tapi yang saya tangkap dari pertanyaan sama kemarin waktu saya di televisi ditanyai mengenai hal itu, kan menginginkan pak Jokowi menjemput kan begitu. Tapi kalau menurut saya, kenapa tidak disampaikan langsung saja. Kan begitu," jelasnya.

"Kalau dalam bahasa-bahasa yang ini kan bagi kita semua, apalagi bagi bapak Presiden Jokowi kan tentu sulit mengartikan ini," tambahnya.

Kendati begitu, Eriko mengingatkan, jika kekinian semua pihak hidup dalam dunia nyata. Menurutnya, dalam dunia nyata semua pihak harus jujur.

"Jadi menurut saya, sah-sah saja kalau bermimpi seperti itu. Tapi sekali lagi tentu kita kan saat sekarang hidup di dalam dunia yang nyata. Di dunia yang nyata ini saya harus jujur, sampai saat ini kan katakan Demokrat dalam koalisi yang berbeda. Kami kan kerja sama," tuturnya.

"Jadi sekali lagi namanya bermimpi tentu hal-hal yang wajar-wajar saja. Tentu masing-masing orang mempunyai mimpi, mempunyai keinginan yang berbeda-beda," pungkasnya. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.