Eks Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar menilai bahwa pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanya gimik politik.
Loyalis Anies Baswedan itu meyakini AHY tidak akan jadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar.
"Yakin Megawati Soekarnoputri sebagai penentu Capres dan Cawapres PDIP tidak akan merestui AHY menjadi Cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo, Capres PDIP," katanya, mengutip fajar.co.id, Senin (19/6/2023).
Ia menyebut, setidaknya ada tiga alasan AHY tidak akan dipasangkan dengan Ganjar.
"Mengapa? Setidaknya ada tiga alasan. Pertama, ibu Mega tidak akan mau memberi karpet merah kepada AHY untuk menjadi calon wakil presiden apalagi calon presiden RI,” jelasnya.
Kedua, ia meyakini PDIP sudah mempersiapkan Puan untuk menjadi Wakil Presiden dan Presiden RI di masa depan.
“Ketiga, Cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo, Capres PDIP kemungkinan besar adalah tokoh senior yang diharapkan tidak mempunyai kesempatan pemilu berikutnya untuk menjadi Capres 2029 karena faktor umur,” tambahnya.
Menurutnya, pertemuan AHY dan PDIP itu hanya ingin membuktikan, bahwa Koalisi Perubahan yang telah mengusung Anies tidak solid.
Baca Juga: Puan dan AHY Akhirnya Bertemu, Ini Tanggapan Ganjar
"Pertanyaan terakhir, apa yang ingin dicapai Puan dan AHY dibalik dari pertemuan tersebut? Dugaan saya, Puan Maharani, Ketua DPP PDIP ingin membuat Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tidak nyaman dan tidak solid," katanya.
Sementara itu, ia menilai AHY ingin mendapatkan insentif politik dari partai penguasa dalam menghadapi PK Moeldoko di MA
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024