Politisi yang baru saja bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Salahuddin Uno dikabarkan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk jadi calon wakil presiden (cawapres) dalam Pilpres 2024 nanti.
Mengutip Akurat pada Minggu (18/6/2023), Plt. Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono, menegaskan menerapkan politik tanpa mahar di partainya. Hal ini menyusul pertanyaan terkait biaya yang akan dikeluarkan cawapres PPP Sandiaga Uno pada Pemilu 2024.
"Karena tadi Anda menyampaikan berapa jumlah nilai. Jadi PPP berpolitik tidak ada mahar," katanya usai Rapimnas VI PPP di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (17/6/2023).
Baca Juga: Survei TII: Pasangan Ganjar-Sandiaga Jadi Favorit Kalangan Muda
Menurut Mardiono, partainya dalam membangun kepercayaan publik terhadap institusi partai politik melalui praktik politik anti mahar. Dia pun meminta untuk dilaporkan apabila ada kader PPP yang memungut mahar politik.
"Islam mengajarkan perjuangan harus dengan ketulusan," ujarnya. Mardiono menjelaskan, sebagai orang yang lahir di Pulau Jawa, dirinya memegang teguh prinsip "jer basuki mawa beya".
Pepatah tersebut sebenarnya tidak fokus membicarakan materi. Ungkapan kuno itu justru membahas tentang perjuangan dan pengorbanan untuk meraih tujuan atau cita-cita.
Baca Juga: PPP Tak Akan Paksakan Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
"Biaya yang dibicarakan dalam pepatah ini tak hanya mengacu kepada uang. Biaya tersebut dapat berupa kerja keras, pengorbanan, waktu, pikiran hingga perjuangan. Saya dilahirkan di Jawa, (prinsip itu) memiliki arti semua kehidupan sosial itu memerlukan biaya," tuturnya.
Dirinya bersama Sandiaga bertekad apabila dititipkan rezeki oleh Tuhan. Hal itu merupakan bagian dari perjuangan.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO