Belum lama ini politisi PDI Perjuangan (PDIP) FX Rudy menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak membangun dinasti karena sudah beda kartu keluarga dengan Kaesang Pangarep. Pernyataan tersebut menuai kontroversi dan warganet mempertanyakan logika dari jawaban tersebut.
"Perasaan kita digoblokin terus ya," ujar seorang netizen.
Baca Juga: Jokowi Dituding Bangun Dinasti Gegara Kaesang Maju Pilkada Depok, Politikus PDIP: Kan Sudah Beda KK
Seorang warganet lain juga bertanya-tanya, "Klo sudah beda KK apakah beda dengan hubungan darah ayah dan anak juga??".
"Cerdas sekali penjelasannya bapak," kata netizen lainnya.
Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo buka suara terkait niat Kaesang Pangarep yang ingin jadi Depok 1 dan dikaitkan dengan isu dinasti politik.
"Gini lo, kalau politik dinasti itu masih dalam satu keluarga," kata FX Rudy, mengutip Republika, Sabtu (17/6/2023).
Menurutnya, dinasti politik itu kalau Kaesang masih dalam satu kartu keluarga (KK) dengan Presiden Jokowi. Namun, ia mengungkapkan sudah ada pemisahan KK Kaesang dengan Jokowi serta anak-anak lainnya.
"Tahu keluarga? KK itu lo, kan sekarang kan bapak presiden sendiri, tinggal bapak (Jokowi) dan ibu (Iriana Jokowi yang satu KK), mas Kaesang sudah KK sendiri, mas wali KK sendiri, mbak Kahiyang sudah KK sendiri," katanya.
"Saya masih punya keluarga anak saya satu masih ada yang empat sudah keluarga sendiri. Jadi kalau menyangkutpautkan Mas Kaesang menggunakan kaos apa dan sebagainya itu hak setiap warga negara untuk menentukan pilihannya," tambahnya.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming mengungkapkan warga tidak harus memilih Kaesang Pangarep apabila tidak menyukai sosok anak bungsu Jokowi tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Gibran ketika ditanya awak media apakah tidak takut jika Kaesang maju Depok 1 disebut sebagai dinasti politik.
"Wis males i jawabe, soale aku mbolan mbaleni terus (sudah males jawabnya, soalnya sudah mengulang-ulang terus)," kata Gibran belum lama ini.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan