Menu


Tak Mungkin Dukung Prabowo, Ade Armando Sebut Enam Alasan: Dekat dengan Cendana Hingga Ketidakstabilan Psikologis

Tak Mungkin Dukung Prabowo, Ade Armando Sebut Enam Alasan: Dekat dengan Cendana Hingga Ketidakstabilan Psikologis

Kredit Foto: Instagram/Prabowo Subianto

Konten Jatim, Jakarta -

Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando menegaskan bahwa dirinya tidak mungkin mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024 mendatang.

Bukan karena dirinya sudah memiliki jagoan sendiri, namun ia mengatakan hal tersebut karena ada sejumlah masalah dalam tubuh dari politikus senior tersebut.

Ade mengatakan bahwa masalah tersebut membuat sosok itu dalam matanya tidak layak untuk menjadi seorang presiden di Indonesia.

Baca Juga: Survei IPO Capres: Prabowo Kokoh di Puncak, Anies Urutan Dua, Ganjar Posisi Buncit

"Saya tidak mungkin mendukung Prabowo, dia memang tidak layak menjadi presiden," ucapnya dalam sebuah video yang dikutip dari Cokro TV, Jumat (16/6/2023).

Akademisi ini mengatakan bahwa setidaknya ada enam masalah, mulai dari masa lalu hingga potensi korupsi yang bisa terjadi dalam lingkaran dari Prabowo.

"Enam persoalan tersebut adalah kejahatan hamnya di masa lalu, ketidakstabilan psikologis, kedekatannya dengan cendana, kedekatannya dengan kelompok-kelompok pro-negara islam dan pro-khilafah, ketiadaan dukungan pada demokrasi serta potensi korupsi," tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan bahwa tak diragukan lagi bahwa kursi presiden sangat pantas untuk ditempati oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Baca Juga: Bukan Ganjar dan Anies, Prabowo Jadi Capres yang Paling Disukai Anak Muda

Komitmennya membuat tanah air semakin disegani dunia hingga berusaha wujudkan cita-cita tokoh pendiri bangsa membuat cocok menjadi pemimpin negara, bahkan layak dijuluki New Soekarno.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.