Menu


Pro Kontra Kaesang Jadi Wali Kota Depok: Bisa Bawa Perubahan?

Pro Kontra Kaesang Jadi Wali Kota Depok: Bisa Bawa Perubahan?

Kredit Foto: Instagram/Kaesang Pangarep

Konten Jatim, Depok -

Tengah ramai dibincangkan bahwa anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep akan menjadi Wali Kota Depok periode mendatang. Beredar video yang mempertunjukan bahwa Kaesang sudah siap untuk menjadi Wali Kota Depok.

Dirinya disebut sudah memperoleh izin dari berbagai pihak untuk menjadi Wali Kota Depok oleh Jokowi dan keluarga serta siap diembankan amanah sebagai pemimpin kota berjuluk Kota Belimbing ini.

Keinginan Kaesang untuk menjadi Wali Kota Depok ini menuai reaksi beragam dari banyak pihak. Berikut pembahasan soal pro kontra Kaesang jadi Wali Kota Depok, menghimpun sumber dari Suara.com dan situs lain pada Kamis (15/6/2023).

Baca Juga: Selalu Dikaitkan dengan Dinasti Politik, Gibran: Kalau Tidak Suka Kaesang, Tak Usah Dipilih

Pro Kontra Kaesang Jadi Wali Kota Depok

Dijelaskan bahwa kedatangan Kaesang di Depok ini diharapkan bisa membawa perubahan bagi kota penyangga Jakarta ini. Pasalnya, saat ini, Depok sudah lebih dari 20 tahun “dikuasai” oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Masyarakat dianggap sudah gerah dengan PKS yang tidak membawa dampak signifikan bagi Depok. Tidak sedikit yang menganggap kalau Depok sendiri lebih terbelakang dibandingkan kota atau kabupaten lain di Indonesia ketika dipimpin oleh PKS.

Dengan begitu, kehadiran Kaesang berpotensi menjadi angin segar bagi masyarakat Depok yang sudah merasakan rezim PKS selama memegang Pemerintahan Depok.

Baca Juga: Kaesang Dapat Restu Maju di Pilkada Depok, Gibran: Restu dari Warga Bukan Pak Jokowi

Lebih dari itu, banyak partai yang siap mendukung Kaesang untuk jadi pemimpin Kota Depok. PDI Perjuangan (PDIP) adalah salah satunya, meskipun mereka meminta Kaesang untuk segera bergabung dengan mereka sebelum mencalonkan diri sebagai Wali Kota Depok.

Namun, partai yang paling getol mendukung Kaesang adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mereka terang-terangan siap mendukung Kaesang jika memang akan ikut terjun ke dalam bursa Wali Kota Depok. Beberapa poster dan baliho di Depok yang menunjukkan keinginan Kaesang jadi Wali Kota Depok ini mencantumkan logo PSI.

Meskipun banyak menuai dukungan, ada juga yang mengatakan Kaesang tidak cocok jadi Wali Kota Depok karena minim pengalaman politik. Kaesang dianggap tidak akan membawa dampak khusus karena kurang pengalaman di bidang tersebut.

Apalagi, Kaesang bukan orang asli Depok. Disebutkan oleh pihak PKS dan bahkan sang kakak yang merupakan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bahwa sebaiknya Depok ditangani oleh orang Depok, bukan orang luar.

Baca Juga: Said Abdullah Optimis Kaesang Gabung PDIP jika Serius Maju di Pilkada Depok

Ini disebabkan karena orang Depok dianggap lebih paham permasalahan kota ini di luar dan di dalam. Dengan demikian, mereka bisa memperbaiki dan menangani kota tersebut sesuai dengan apa yang diperlukan oleh masyarakatnya.

Alasan terakhir penolakan Kaesang untuk menjadi Wali Kota Depok adalah karena ini dianggap sebagai bentuk nepotisme dan hierarki politik. Pencalonan Kaesang sebagai Wali Kota Depok hanya dianggap sebagai cara untuk mempertahankan rezim Jokowi usai dirinya mundur dari Presiden.

Baca Juga: PDIP Ingatkan Kaesang soal Satu Keluarga Tak Boleh Beda Partai, Tokoh NU Beri Sindiran Keras

Keluarga Jokowi sendiri seperti Gibran dan Bobby Nasution yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Medan sudah masuk ke dalam daftar orang yang memiliki jabatan di sekitar Jokowi. Jika Kaesang jadi Wali Kota Depok, daftar tersebut hanya akan bertambah panjang dan ini tidak diinginkan oleh sejumlah pihak.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024