Menu


Punya Rekam Jejak Hebat, Pengamat Nilai Erick Thohir Layak Jadi Cawapres

Punya Rekam Jejak Hebat, Pengamat Nilai Erick Thohir Layak Jadi Cawapres

Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Ari Ganjar Herdiansah menilai bahwa Menteri BUMN Erick Thohir merupakan tokoh yang mengharumkan nama bangsa Indonesia di mata dunia. Hal tersebut membuat Erick sangat layak diusung menjadi calon wakil presiden.

"Kelayakan Erick Thohir didukung oleh karier politiknya yang melejit, mulai dari pengusaha sukses kelas dunia kemudian berkiprah sebagai menteri BUMN," kata Ari, mengutip Republika, Kamis (15/6/2023).

Baca Juga: PAN Sodorkan Erick Thohir Jadi Cawapres, PKB: Kita Serahkan ke Cak Imin dan Pak Prabowo

Erick Thohir merupakan sosok yang dibutuhkan untuk mendorong kemajuan Indonesia ke depan. Kondisi demikian tidak terlepas dari kepemimpinan teruji Erick Thohir yang menghasilkan dampak positif besar.   

Tiga tahun menakhodai Kementerian BUMN, Erick Thohir mampu meraih banyak capaian gemilang. Keberadaannya bahkan mampu memberi dampak positif besar terhadap kemajuan bangsa ke depan.

Di bawah kepemimpinan Erick Thohir,  pada tahun 2022 laba dan dividen Kementerian BUMN  berhasil capai angka tertinggi dalam sejarah. Tercatat laba BUMN menyentuh angka hingga Rp303 triliun sedangkan dividen kepada negara sebesar Rp80 triliun. 

"(Erick Thohir) Mencerminkan regenerasi kepemimpinan nasional dengan pengalaman dan kepemimpinan yang telah teruji," jelas Ari.

 Baca Juga: Anies Diminta Pendukung Agar Tak Buru-buru Umumkan Cawapres, Kenapa?

Nama Menteri BUMN Erick Thohir melejit untuk dapat diusung sebagai calon wakil presiden (cawapres) lantaran punya rekam jejak kepemimpinan hebat. Kinerja mentereng Erick Thohir menghadirkan dukungan besar dari berbagai kalangan masyarakat.   

Konsistensi kinerja yang ditunjukkan Erick Thohir tampak membawa dampak positif secara elektoral. Termasuk keterusungannya sebagai cawapres.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.