Idul Adha adalah salah satu perayaan penting dalam agama Islam yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah.
Perayaan ini juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Haji atau Hari Raya Kurban. Idul Adha merupakan momen di mana umat Muslim memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim yang siap untuk mengorbankan putranya, Ismail sebagai tanda taat kepada Allah.
Salah satu ibadah yang sangat terkait dengan perayaan Idul Adha adalah ibadah kurban. Ibadah kurban dilakukan dengan menyembelih hewan ternak yang telah dipilih secara khusus, seperti sapi atau kambing, sesuai dengan kemampuan dan keinginan umat Muslim.
Daging hewan kurban tersebut kemudian dibagikan kepada yang membutuhkan, termasuk kepada keluarga, tetangga, dan orang-orang miskin.
Baca Juga: Kapan Niat Berkurban Diucapkan? Ini Penjelasan Buya Yahya
Hal ini memantik pertanyaan, apakah kurban dilakukan setiap tahun bagi yang mampu atau seumur hidup sekali?
Pendakwah Buya Yahya dalam ceramahnya menjelaskan bahwa menurut jumhur ulama dari mazhab Imam Syafi'i, Imam Hambali, dan Imam Maliki, ibadah kurban sunnah untuk dilakukan. Sementara menurut mazhab Imam Hanafi, ibadah kurban adalah wajib bagi yang mampu.
"Kurban menurut jumhur ulama dari mazhab kita Imam Syafi'i dan mazhab Maliki, mazhab Hambali adalah sunnah yang sangat dikukuhkan," kata Buya Yahya dilihat dari kanal YouTube miliknya, dikutip pada Rabu 14/6/2023).
"Menurut mazhab Imam Abu Hanifah adalah wajib bagi yang mampu, bukan semua orang, dengan syarat-syaratnya. Jadi yang tidak mampu kurban, ya gak usah kurban, karena memang tidak wajib," lanjutnya.
Kemudian, Buya Yahya melanjutkan, ibadah kurban itu sunnah setiap tahun bagi orang yang mampu, dan bukan seumur hidup sekali.
"Kurban itu sunnah setiap tahun. Kapan ada bulan haji tiba, maka disunahkan Anda kurban, biarpun tahun lalu Anda sudah kurban, datang bulan haji lagi tetap disunahkan Anda untuk kurban,"
"Jadi Anda yang tidak mampu maka tidak wajib kurban menurut semuanya (keempat mazhab). Menurut mazhab Hanafi yang mengatakan wajib (kurban), (orang) yang tidak mampu, menjadi tidak wajib," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, ibadah kurban memiliki makna yang mendalam dalam agama Islam. Selain sebagai bentuk pengabdian kepada Allah, ibadah kurban juga mengajarkan tentang sikap rela berkorban, berbagi, dan peduli terhadap sesama.
Dalam melaksanakan ibadah kurban, umat Muslim dianjurkan untuk menjaga niat yang ikhlas, berbuat baik kepada makhluk Allah, dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Selain ibadah kurban, perayaan Idul Adha juga diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan, seperti shalat Idul Adha yang dilakukan secara berjamaah di masjid atau lapangan terbuka.
Selama perayaan ini, umat Muslim juga mengenakan pakaian yang bersih dan terbaik sebagai tanda rasa syukur atas berkah yang diberikan oleh Allah.
Baca Juga: Apa Hukum Kurban Online? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Idul Adha bukan hanya menjadi momen penting bagi umat Muslim untuk memperkokoh hubungan dengan Allah, tetapi juga sebagai kesempatan untuk meningkatkan rasa saling berbagi dan kepedulian terhadap sesama.