Di Pulau Madura, Jawa Timur, terdapat perlombaan balap sapi yang unik dan menarik, disebut dengan karapan sapi. Balapan sapi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan masih bertahan hingga sekarang, tidak tergerus zaman.
Meskipun tradisi ini berbasis perlombaan, tahta dan kemenangan bukan jadi fokus utama karapan sapi. Justru, nilai-nilai seperti sportivitas, kebersamaan, kekeluargaan dan menjaga tradisi adalah budaya yang diusung dari karapan sapi.
Umumnya, karapan sapi ini diadakan sekitar bulan Agustus sampai bulan September. Lebih dari itu, meskipun terdengar sederhana dan “hanya” berupa balap sapi, ternyata ada jenis-jenis karapan sapi yang dilakukan di waktu berbeda sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga: Mengenal Karapan Sapi, Lomba Balap Unik Khas Pulau Madura
Berikut jenis-jenis karapan sapi yang biasa diperlombakan masyarakat setempat berdasarkan informasi dari situs Indonesia Kaya, dikutip pada Rabu (14/6/2023).
Jenis-jenis Karapan Sapi
1. Kerap Keni
Biasa disebut juga sebagai “kerap kecil”. Maksudnya, sapi-sapi yang diikutsertakan dalam kerap keni ini adalah sapi-sapi kecil yang belum terlatih dari satu kecamatan atau kewedanaan. Jika sudah besar, mereka bisa diikutsertakan ke turnamen yang lebih tinggi lagi statusnya.
2. Kerap Raja
Bisa dilihat dari namanya kalau kerap raja merupakan jenis karapan sapi terbesar kedua di Pulau Madura. Kerap raja ini umumnya diadakan 2 kali di ibukota kabupaten dan memperebutkan Piala Bupati. Pemenang kerap raja akan mendapat izin untuk mengikuti Piala Presiden, lomba karapan sapi yang prestisius.
Baca Juga: Bukan Hanya Sekedar Balapan, Inilah Makna Karapan Sapi yang Sesungguhnya
3. Kerap Karesidenan
Kerap karesidenan adalah jenis karapan sapi yang dilakukan di Kota Pamekasan. Kerap karesidenan ini diikuti juara-juara dari 4 kabupaten di Madura sebagai penutup musim karapan sapi.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO