Menu


Waktu Puasa Arafah Ikut Pemerintah Indonesia atau Arab Saudi? Ini Penjelasan Ustadz Syafiq Riza Hasan Basalamah

Waktu Puasa Arafah Ikut Pemerintah Indonesia atau Arab Saudi? Ini Penjelasan Ustadz Syafiq Riza Hasan Basalamah

Kredit Foto: Pexels/Khats Cassim

Konten Jatim, Jakarta -

Menjelang Idul Adha, umat Islam melaksanakan ibadah sunah puasa Arafah. Puasa Arafah dilakukan pada hari kesembilan Dzulhijjah, di mana para jamaah haji sedang melakukan wukuf di Padang Arafah. 

Pada salah satu kesempatan seseorang bertanya kepada Ustadz Dr. Syafiq Riza Hasan Basalamah, mana lebih baik, waktu puasa Arafah mengikuti pemerintah atau Arab Saudi?

Baca Juga: Kapan Waktu untuk Puasa Arafah? Ini Penjelasan Buya Yahya   

"Bukan hanya saat puasa Arafah, tapi dari tanggal 1 sampe 9 enggak masalah mereka mau wukuf atau enggak wukuf. Jadi masalah kalau ternyata di sini (Indonesia) sudah tanggal 9, di sana (Arab Saudi) tanggal 8," kata Ustadz Syafiq Riza, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Taman Surga, Rabu (14/6/2023). 

Jika keadaannya demikian, artinya ketika mereka sedang wukuf di Arafah, di Indonesia sudah merayakan Idul Adha. Kalau sudah Idul Adha, artinya kita tidak boleh berpuasa.

Hal seperti ini bukanlah masalah, hal tersebut dikarenakan setiap negara memiliki cara melihat hilal yang berbeda. Oleh sebab itu, waktu 9 Dzulhijjah-nya akan berbeda-beda dan tidak terpaku dengan waktu ibadah wukuf di Arafah. 

Baca Juga: Orang yang Beribadah Belum Tentu Masuk Surga Karena Alasan Ini

"Semua negara punya cara sendiri untuk menentukan hilal. Masalah ini sama saja cara penentuan 1 Ramadhan, setiap negara punya cara lihat hilal sendiri, jadi menentukan tanggal sesuai apa yang mereka lihat," 

Dengan demikian, artinya ketika kita puasa Arafah maka kita mengikuti penentuan hilal dari Pemerintah. Hal tersebut dikarenakan kita tidak harus mengikuti waktu 9 Dzulhijjah di Arab Saudi. 

"Apa kita harus ikut Saudi? Tidak. Pendapat lebih kuat adalah setiap negara punya matlak munculnya hilal sehingga kita puasa ikut negara kita, bukan negara lain," pungkasnya.