Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mengatakan bahwa cawe-cawe Pemilu 2024 yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah manuver berbahaya lewat tangan kekuasaan. Manuver tanpa ragu dan tanpa rasa malu.
"Bahwa kemungkinan besar memang diperlukan sebuah People Power," ujar Amien Rais seperti disiarkan live di kanal Youtube Ahmad Khozinudin, dikutip pada Rabu (14/6/2023).
Mantan Ketua MPR itu juga menyerukan agar seluruh masyarakat Indonesia kompak menggunakan kekuatan spiritual, kekuatan moral untuk menghadapi Pilpres di mana Jokowi sudah sangat ngawur cawe-cawe.
Baca Juga: Serukan People Power, Amien Rais: Jokowi Makin Mendung dan Gelap
"Inilah saatnya kita kibarkan 'Hayya alal Jihad'. Mengorbankan waktu, harta benda, pemikiran yang kita miliki untuk menghentikan rezim saat ini," serunya.
Direktur Eksekutif Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH), Muannas Alaidid menyebut manuver Amien Rais merupakan ciri dari gelandangan politik.
"Selalu provokatif ciri gelandangan politik," cuitnya di Twitter.
Sementara itu Ketua Umum Ganjarian Spartan Ganjar Pranowo, Mohamad Guntur Romli menegaskan Amien Rais bukanlah Nabi Muhammad, bukan pula sahabat yang bisa mensejajarkan posisinya sebagai penyeru jihad.
"Apalagi Presiden Jokowi adalah orang Islam, seorang haji, seorang pemimpin dari negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Wapresnya seorang kyai haji," ujar Guntur Romli dalam tayangan di YouTube Cokro TV.
Sehingga bagaimana bisa dituduh dan mau disamakan dengan kelompok-kelompok musuh Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Amien Rais Serukan Jihad Buat Lengserkan Jokowi, Loyalis Ganjar: Dia Bukan Nabi Muhammad
"Ini saja sudah bentuk nyata dari provokasi dan tindakan jahat Amien Rais," pungkasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan