Sebelum perayaan Idul Adha, umat Islam melakukan puasa Arafah. Puasa Arafah adalah puasa sunah yang dilakukan pada 9 Dzulhijjah.
Tanggal tersebut bertepatan dengan jamaah haji yang sedang melakukan wukuf di Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi.
Baca Juga: Bolehkah Daging Kurban Dijadikan Upah untuk Penyembelih? Ini Penjelasan Buya Yahya
Pertanyaannya, apakah puasa Arafah benar-benar harus dilaksanakan saat jamaah haji sedang melakukan wukuf?
Buya Yahya menjelaskan, puasa Arafah dilakukan tepat 9 Dzulhijjah bukan tepat ketika jamaah haji melakukan wukuf. Tanggal 9 Dzulhijjah di setiap wilayah hilalnya berbeda-beda.
"Puasa Arafah di tanggal 9, bukan tanggal 9 ketika orang wukuf di arafah. Artinya orang wukuf di sana mungkin kita mundur atau maju, ikut hilal masing-masing. Jadi bukan kaidah sekarang orang wukuf, kita puasa, tidak begitu," kata Buya Yahya, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Al Bahjah TV, Rabu (14/6/2023).
Karena setiap daerah berbeda-beda hilalnya, maka waktu puasanya pun bisa berbeda. Poinnya adalah ketika 9 Dzulhijjah, maka kita umat Islam berpuasa.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Jemaah Haji Tidak Perlu Bayar Jika Ditolong Petugas
"Orang di mana-mana bisa berpuasa, misalnya orang di Papua taunya tanggal 9 adalah hari rabu, ya puasa hari rabu. Di Makkah hari selasa, ya selasa. Sesuai kapan hilal itu terbit baru diikuti," pungkas Buya Yahya.