Menu


NasDem Sindir PKS dan Demokrat Tak Serius Kampanyekan Anies, Ade Armando: Memang Kartu Mati

NasDem Sindir PKS dan Demokrat Tak Serius Kampanyekan Anies, Ade Armando: Memang Kartu Mati

Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat media sosial Ade Armando mengatakan bahwa Partai NasDem mulai kesal dengan elektabilitas calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, di sejumlah lembaga survei.

"NasDem kesal karena suara Anies stagnan, terus tertinggal dari Ganjar dan Prabowo," kata Ade Armando, mengutip fajar.co.id, Rabu (14/6/2023).

Baca Juga: Jika Anies Pilih AHY Jadi Cawapres, NasDem Bakal Cabut Dukungan? Ini Jawaban Ahmad Sahroni

Dia menyindir Anies yang menurutnya kartu mati. Ade Armando meminta Koalisi Perubahan tidak perlu saling menyalahkan.

"NasDem bilang ini gara-gara PKS dan Demokrat enggak serius mengkampanyekan Anies. Udah, udah, jangan berkelahi. Anies itu memang kartu mati," tambahnya.

Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali seolah menyindir Demokrat dan PKS yang tidak serius dalam mengkampanyekan Anies sebagai capres.

"Menurunnya elektabilitas ini, ada apa? Karena belum ada wakil? Atau karena anggota koalisi belum sosialisasikan saja, belum maksimal,” kata Ahmad Ali yang juga merupakan Anggota Komisi III DPR RI.

Diketahui, salah satu lembaga survei yakni SMRC, selalu mengeluarkan hasil survei dengan menempatkan Ganjar di posisi teratas.

Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saling salip. Sedangkan Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan terus menurun. Hal ini berdasarkan survei telepon SMRC terbaru (30-31 Mei 2023).

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, SMRC menemukan elektabilitas Ganjar dan Prabowo masih lanjut saling salip.

"Sementara elektabilitas Anies terus menurun. Dari sisi kedikenalan, Ganjar masih berpeluang naik. Dari sisi kedisukaan, Anies turun signifikan," pungkasnya. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.