Pegiat media sosial, Denny Siregar menyebut bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan tengah terkena karma, lantaran dahulu mendukung politik identitas saat berkontestasi di Pilkada DKI 2017.
Hal ini menyusul elektabilitas Anies yang masih jeblok yang berada di posisi buncit, di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Mungkin ini sebuah karma, karena dulu Anies itu sangat mendukung politik identitas yang hampir saja membelah negeri ini menjadi dua bagian," kata Denny Siregar dilihat dari kanal YouTube Cokro TV, dikutip pada Selasa (13/6/2023).
Loyalis Ganjar Pranowo ini juga menyoroti nasib Partai NasDem usai mereka mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) pada Oktober 2022 silam.
Berbagai kasus telah menimpa partai besutan Surya Paloh itu sejak mendeklarasikan mengusung Anies, mulai dari banyaknya elite NasDem yang mundur, Sekjen NasDem Johnny G Plate yang menjadi tersangka korupsi, hingga elektabilitas Anies yang masih jeblok.
Maka dari itu, Denny lantas menyarankan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk segera mengambil keputusan bijak terkait arah partainya agar nantinya mereka tidak tenggelam.
Denny menyarankan Surya Paloh untuk segera mengambil langkah tegas, berlabuh ke Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
"Pada titik ini, Surya Paloh pasti bingung luar biasa, dia mau ke mana? Ke Ganjar atau ke Prabowo? Surya Paloh harus cepat memutuskan, karena kalau tidak berlabuh di dua kapal penyelamat itu, maka NasDem benar-benar akan tenggelam," sambung dia.
Ini semua, tutur Denny Siregar, adalah buah dari mengusung Anies sebagai capres. Lanjut dia, Surya Paloh pasti nantinya akan tersadarkan bahwa mengusung eks Gubernur DKI Jakarta itu membuat NasDem menjadi hancur berantakan.
"Mungkin kelak NasDem akan sadar bahwa mengusung nama Anies Baswedan itu adalah sebuah kesalahan besar. Anies sudah seperti kutukan, bahwa siapa pun yang dia pegang akan hancur berantakan," ucapnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO