Menu


7 Dalil Tentang Musyrik: Dosanya Tidak Akan Diampuni Allah

7 Dalil Tentang Musyrik: Dosanya Tidak Akan Diampuni Allah

Kredit Foto: Pexels/Thirdman

Konten Jatim, Depok -

Mempercayai adanya agama serta Tuhan selain Allah SWT adalah tindakan syirik. Dari sekian banyak dosa yang bisa dilakukan umat Islam, syirik disebut sebagai dosa yang tidak akan dimaafkan oleh Allah SWT ketika manusia sudah masuk akhirat.

Adapun orang-orang yang melakukan tindakan syirik disebut dengan musyrik. Seberapa kecil atau besar tindakan syirik yang mereka lakukan, maka para musyrik akan mendapat hukuman besar yang akan menunggu mereka di akhirat nanti jika tidak segera bertaubat.

Orang-orang yang musyrik ini sudah memiliki ketentuannya tersendiri dalam Agama Islam dan tertulis di berbagai macam ayat Al-Qur’an maupun hadits. Berikut beberapa dalil tentang musyrik mengutip situs Universitas Brawijaya dan beberapa sumber lain pada Selasa (13/6/2023).

Baca Juga: Apa Itu Musyrik? Berikut Pengertian dan Jenis-Jenisnya!

Dalil Tentang Musyrik

Q.S. An-Nisa Ayat 116

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا

Artinya: Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali.

Q.S. Al-Hajj Ayat 17

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَادُوْا وَالصَّابِـِٕيْنَ وَالنَّصٰرٰى وَالْمَجُوْسَ وَالَّذِيْنَ اَشْرَكُوْٓا ۖاِنَّ اللّٰهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدٌ

Artinya: Sesungguhnya orang-orang beriman, orang Yahudi, orang Sabiin, orang Nasrani, orang Majusi dan orang musyrik, Allah pasti memberi keputusan di antara mereka pada hari Kiamat. Sungguh, Allah menjadi saksi atas segala sesuatu.

Baca Juga: Sering Tertukar, Apa Sebenarnya Perbedaan Musyrik dan Syirik?

Q.S. An-Naml Ayat 24

وَجَدْتُّهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُوْنَ لِلشَّمْسِ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ اَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيْلِ فَهُمْ لَا يَهْتَدُوْنَۙ

Artinya: Aku (burung Hud) dapati dia dan kaumnya menyembah matahari, bukan kepada Allah; dan setan telah menjadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan (buruk) mereka, sehingga menghalangi mereka dari jalan (Allah), maka mereka tidak mendapat petunjuk,

Q.S. Luqman Ayat 13

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِابْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ۗاِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

Hadits Abu Daud No. 2143

النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ جَاهِدُوا الْمُشْرِكِينَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَأَلْسِنَتِكُمْ

Artinya: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Perangilah orang-orang musyrik dengan harta, jiwa dan lidah kalian."

Hadits Ibnu Majah No. 4282

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ هَذِهِ الْأُمَّةَ مَرْحُومَةٌ عَذَابُهَا بِأَيْدِيهَا فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ دُفِعَ إِلَى كُلِّ رَجُلٍ مِنْ الْمُسْلِمِينَ رَجُلٌ مِنْ الْمُشْرِكِينَ فَيُقَالُ هَذَا فِدَاؤُكَ مِنْ النَّارِ

Artinya: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya umat ini adalah umat yang dikasihi, Azab-Nya berada di antara kedua tangan-Nya, jika hari Kiamat tiba, maka seorang muslim akan mendorong seorang dari orang Musyrik seraya di katakan; "Ini adalah tebusanmu dari api neraka."

Baca Juga: Apa Itu Syirik Asghar? Bentuk Syirik yang Masih Akan Diampuni

Hadits Bukhari No. 4877

ابْنَ عُمَرَ كَانَ إِذَا سُئِلَ عَنْ نِكَاحِ النَّصْرَانِيَّةِ وَالْيَهُودِيَّةِ قَالَ إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ الْمُشْرِكَاتِ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَلَا أَعْلَمُ مِنْ الْإِشْرَاكِ شَيْئًا أَكْبَرَ مِنْ أَنْ تَقُولَ الْمَرْأَةُ رَبُّهَا عِيسَى وَهُوَ عَبْدٌ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ

Artinya: Apabila [Ibnu Umar] ditanya tentang hukum menikahi wanita Nasrani dan wanita Yahudi ia menjawab, "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan wanita-wanita musyrik atas orang-orang yang beriman. Dan aku tidak mengetahui adanya kesyirikan yang paling besar daripada seorang wanita yang mengatakan bahwa Rabbnya adalah Isa, padahal ia hanyalah hamba dari hamba-hamba Allah."