Menu


Dukung Kaesang di Pilkada Depok 2024, PSI: Saatnya Partai Nasionalis Kompak Patahkan Dominasi PKS

Dukung Kaesang di Pilkada Depok 2024, PSI: Saatnya Partai Nasionalis Kompak Patahkan Dominasi PKS

Kredit Foto: Instagram/Partai Solidaritas Indonesia

Konten Jatim, Jakarta -

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi partai yang gencar mendukung Kaesang Pangarep maju di Pilkada Depok 2024. Mereka mengaku tidak masalah kalau untuk maju, Kaesang harus menjadi kader PDI Perjuangan, bukan kader PSI.

Wasekjen DPP PSI Dedek Prayudi, menolak narasi yang beredar di luaran dan membenturkan PSI dan PDIP terkait dukungan DPD PSI Depok ke Kaesang. Ia merasa, partai-partai nasionalis harus bersatu untuk mengalahkan PKS.

Baca Juga: Tak Khawatir dengan Rencana Pertemuan Puan dan AHY, PKS: Tidak Mudah untuk Balik Arah

"Bagi kami, justru seluruh partai nasionalis harus bersatu mengalahkan dominasi PKS di Depok," kata Uki, mengutip Republika, Selasa (13/6/2023). 

Ia berpendapat, PKS merupakan pihak yang akan senang jika partai-partai nasionalis saling cakar. Karenanya, Uki menilai, tidak masalah siapapun yang memimpin koalisi untuk mengusung Kaesang dalam Pilkada Depok.

"Tidak masalah Mas Kaesang hanya memakai kaos PSI, tapi bergabung menjadi kader PDIP," ujar Uki.

Uki menekankan, latar belakang mereka dalam mendukung Kaesang tidak lain pijakan ideologis dan bukanlah keuntungan elektoral jangka pendek. Maka itu, ia mengajak partai-partai nasionalis bergabung mengusung Kaesang.

"Saatnya partai nasionalis kompak, bersatu dan sinergi mematahkan dominasi PKS di Depok," kata Uki.

Sebelumnya, PDIP menyambut positif wacana mengusung Kaesang Pangarep untuk Pilwalkot Depok 2024. Tapi, seperti Presiden Joko Widodo, PDIP merasa Kaesang harus terlebih dulu menjadi kader PDIP.

Padahal, wacana mengusung Kaesang untuk maju menjadi orang nomor satu di Depok itu bisa dibilang berasal dari PSI. Bahkan, PSI sudah cukup banyak memasang papan-papan reklame besar dengan gambar Kaesang di Depok.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.