Sandiaga Uno tidak masalah jika akhirnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak mengusungnya sebagai calon wakil presiden (cawapres). Mantan politisi Gerindra ini akan resmi bergabung PPP pada Rabu 14 Juni 2023.
Ia mengaku memutuskan bergabung dengan PPP karena ada kesepakatan perjuangan ke depannya. Namun, ia akan menyerahkan kepada pimpinan partai politik terkait keputusan ke depannya.
"Saya ikhlas, saya bergabung ini karena ada kesepakatan dari perjuangan ke depan, nanti keputusannya apa tentunya menjadi wewenang pimpinan partai politik dan gabungan partai politik," ujar Sandiaga, mengutip Republika, Selasa (13/6/2023).
Sandiaga mengatakan, kesepakatan tersebut akan diumumkan pada 14 Juni mendatang. Ia pun membantah jika ada lobi-lobi dalam memutuskan untuk bergabung dengan PPP, termasuk menjadi cawapres.
"Sama sekali tidak ada pembicaraan, itu mengalir secara natural dan saya selalu menyampaikan bahwa saya ini ingin menyampaikan sebuah gagasan dan apa yang saya dengar dari masyarakat, harapan dari pembangunan ekonomi Indonesia ke depan dan kepemimpinan yang fokus terhadap percepatan pembangunan dan isu-isu ekonomi keseharian," ujarnya.
Sandiaga sendiri mengaku belum melakukan komunikasi dengan Ganjar Pranowo untuk mendampinginya di Pilpres 2024. Menurutnya, hal itu merupakan wewenang pimpinan partai.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024