Menu


Rencana Pertemuan Puan-AHY dan Menakar Peluang Berkoalisi, Pengamat: PDIP-Demokrat Bagai Air dan Minyak

Rencana Pertemuan Puan-AHY dan Menakar Peluang Berkoalisi, Pengamat: PDIP-Demokrat Bagai Air dan Minyak

Kredit Foto: Partai Demokrat

Konten Jatim, Jakarta -

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menyebut PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat seperti air dan minyak yang sulit menyatu.

Hal ini menanggapi rencana pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang disebut-sebut bakal membuka peluang kedua partai politik (parpol) itu untuk berkoalisi.

Hanta meyakini bahwa PDIP dan Demokrat kecil kemungkinan untuk bergabung di satu kolam koalisi yang sama.

Baca Juga: Puan-AHY Bakal Bertemu, Pengamat Ungkap 3 Alasan Demokrat dan PDIP Kecil Kemungkinan Berkoalisi

Menurutnya, basis konstituen Demokrat dan PDIP itu seperti air dan minyak, di mana keduanya sulit menyatu.

"Dari basis konstituennya, dua partai ini juga terbelah, berbeda jauh seperti air dan minyak. Jadi karena itu, kesimpulan sementara saya jika dua partai ini akan bergabung dalam koalisi putaran pertama, menurut saya kecil kemungkinannya," kata Hanta Yuda dilihat dari kanal YouTube tvOneNews, dikutip Konten Jatim pada Senin (12/6/2023).

Alasan lainnya, tutur Hanta, adalah Partai Demokrat dan PDIP punya hubungan yang kurang baik di masa lalu. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Megawati Soekarnoputri terlibat dalam perseteruan yang bermula pada Pilpres 2004 silam.

"Kita tahu secara historis dua partai ini sudah menjadi rahasia umum, punya kendala secara sejarah, hampir 2 dekade, 20 tahun (yakni) sejak 2003 ketika Pak SBY ingin nyapres di tahun 2003 menjadi menterinya Bu Mega, dan dinamika itu saya kira menjadi salah satu kendala," tutur Hanta.

Sementara, Hanta melanjutkan, bahwa alasan terakhirnya adalah Demokrat dan PDIP punya posisi politik yang berbeda.

Demokrat mengusung narasi perubahan dan sudah tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan, sementara PDIP menginginkan keberlanjutan program-program Joko Widodo (Jokowi).

"Kita tahu dua partai ini mempunyai posisi politik, spektrum politiknya diametral, berjauhan. Satu mengusung narasi keberlanjutan bagian dari Pak Jokowi, kemudian Demokrat juga berada di luar pemerintahan hampir 10 tahun mengusung narasi perubahan, itu juga agak sulit," lanjutnya.

Maka dari ketiga alasan itu, Hanta menilai peluang Demokrat dengan PDIP berkoalisi itu sangat kecil.

Diketahui sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dijadwalkan akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pertemuan Puan-AHY tersebut tengah dijadwalkan.

Baca Juga: Tak Risau PDIP Dekati Demokrat, PKS Tegaskan Komitmen Dukung Anies Baswedan

Wasekjen Bidang Internal DPP PDIP Utut Adianto menepis isu pertemuan kedua elite PDIP dan Demokrat itu untuk menggoyang Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO