Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi menyebut ada maksud lain dari PDIP yang mengatakan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
Hal tersebut ditanggapi Burhanuddin seperti dalam pernyataannya di MetroTV. Dalam pernyataannya itu, Burhanuddin menegaskan bahwa hal itu terlalu bagus jika menjadi kenyataan. Ia juga memastikan memang adanya maksud lain.
"Disebutkannya nama AHY sebagai cawapres Ganjar itu too good to be true, tetapi pasti ada maksud lain," ujar Burhanuddin dikutip Liberte Suara dari MetroTV , Senin (12/6).
Selain itu, pengamat politik ini juga menyinggung dugaannya mengapa Puan hanya menyebut AHY dari sembilan nama yang lain.
Burhanuddin mengatakan bahwa adanya perubahan strategi dari PDIP usai digelarnya Rakernas.
"Ada perubahan strategi yang cantik dari PDIP terutama setelah Rakernas (Rapat Kerja Nasional) PDIP. Jadi PDIP seperti mengevaluasi," paparnya.
Terlebih, kata Burhanuddin, menyoal elektabilitas Ganjar yang sedikit mengalami penurunan dan disalip oleh Prabowo Subianto. "Jelasnya, beberapa bulan terakhir PDIP terlalu eksklusif bukan inklusif," imbuh Burhanuddin.
Sementara itu, diketahui, Puan Maharani juga mengungkapkan nama lainnya selain AHY sebagai figur yang diperhitungkan PDIP.
Nama itu yakni Sandiaga Uno, Erick Thohir, Mahfud MD, Ridwan Kamil, dan Airlangga Hartarto juga turut dipertimbangkan.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024