Indonesia merupakan salah satu negara dengan kultur bulu tangkis yang amat kuat. Harus diakui bahwa meskipun prestasi atlet bulu tangkis Indonesia tidak sementereng di masa lampau, suporter bulu tangkis Indonesia masih dianggap salah satu yang terbaik.
Para penggemar bulu tangkis Indonesia kerap hadir di berbagai turnamen di belahan dunia manapun. Namun, euforia akan semakin meningkat kala turnamen bulu tangkis dihelat di Indonesia. Salah satu yang sering diadakan setiap tahun adalah Indonesia Open.
Perhelatan Indonesia Open sendiri umumnya berlangsung di Jakarta, spesifiknya di Istora Senayan. Venue Istora Senayan ini sudah menjadi saksi bisu keramaian suporter Indonesia kala mendukung atlet bulu tangkis favorit mereka bertanding di lapangan.
Baca Juga: Sejarah Terbentuknya Indonesia Open, Turnamen Bulu Tangkis Tertua di Indonesia
Bagaimana sejarah Istora Senayan yang ikonik dan sering menjadi lokasi utama Indonesia Open ini? Berikut pembahasannya mengutip situs resmi Istora Senayan dan beberapa sumber lain pada Senin (12/6/2023).
Sejarah Istora Senayan
Istora Senayan adalah sebuah arena olahraga yang terletak di kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Istora Senayan sendiri dibangun pada tahun 1960 sebagai bagian dari proyek pembangunan GBK. Kompleks ini didesain oleh seorang arsitek terkenal, Friedrich Silaban.
Kali pertama Istora Senayan secara resmi dibuka adalah pada tanggal 24 Agustus 1962 oleh Presiden Sukarno. Acara pembukaan dihadiri oleh banyak orang dan menjadi momen penting dalam sejarah olahraga Indonesia.
Baca Juga: Daftar 33 Pebulutangkis Indonesia yang Pernah Juara Indonesia Open
Sementara itu, penggunaan Istora Senayan sendiri kali pertama diperuntukkan bagi beberapa cabang olahraga (cabor) di Asian Games 1962 di Jakarta. Istora Senayan mampu menampung sekitar 7000-8000 penonton di dalamnya.
Istora Senayan didirikan dengan tujuan menjadi pusat kegiatan olahraga di Indonesia. Nama "Istora" sendiri berasal dari singkatan "Istana Olahraga". Selama beberapa dekade, Istora Senayan menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara olahraga.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
