Menu


Demokrat Diminta Tak Terbuai Bujuk Rayu PDIP, Pengamat Sebut Ada yang Takut Lawan Anies-Khofifah

Demokrat Diminta Tak Terbuai Bujuk Rayu PDIP, Pengamat Sebut Ada yang Takut Lawan Anies-Khofifah

Kredit Foto: Partai Demokrat

Konten Jatim, Jakarta -

Partai Demokrat diminta untuk tidak terbuai bujuk rayu PDIP. Manuver Partai Demokrat akan bisa merugikan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan.

Belakangan ini, Partai Demokrat terlihat banyak melakukan manuver. Misalnya, pernyataan Demokrat yang meminta agar Anies Baswedan segera mendeklarasikan cawapres.

Kemudian muncul pernyataan dari petinggi Partai Demokrat bahwa hanya AHY yang paling siap menjadi cawapres Anies. Lalu, muncul pernyataan PDIP menyebut AHY masuk bursa cawapres Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Demokrat Sampaikan Rencana Pertemuan AHY dan Puan ke Tim 8 Koalisi Perubahan

Teranyar, AHY dan Puan Maharani dikabarkan akan bertemu. Pertemuan tersebut dikabarkan menjadi tawaran PDIP ke Partai Demokrat untuk menjalin kerja sama politik.

Analis politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Aswar Hasan menilai Partai Demokrat termakan strategi PDI Perjuangan.

Menurutnya, isu-isu yang dilontarkan PDIP sengaja dilakukan untuk menggangu KPP agar tidak memilih Khofifah Indar Parawansa sebagai cawapres Anies. Sebab, Khofifah dianggap figur berbahaya jika berpasangan Anies.

Menurut Aswar, Khofifah merupakan figur yang bisa merepresentasikan perempuan, Nahdlatul Ulama (NU), dan mewakili Jawa Timur (Jatim). Termasuk kawasan timur Indonesia (KTI).

"Sebab selama ini yang muncul kan memang Khofifah dan AHY. Jadi bisa saja PDIP melakukan ini agar Khofifah tidak diganggu," tutur Aswar, kemarin.

Penilaian Aswar, PDI Perjuangan sangat menginginkan AHY berpaket dengan Anies. Makanya, dengan isu AHY dilirik PDIP untuk cawapres Ganjar dinilai hanya gertakan saja.

Melalui cara itu, kata Aswar, Anies akan panik dan segera menetapkan AHY sebagai cawapres. Dengan begitu, tanpa Khofifah, KPP dinilai tidak terlalu kuat.

"Kalau Demokrat lepas dari koalisi perubahan kan masalah, Anies tidak bisa maju," ujarnya.

Aswar berharap Anies tetap berpikir jernih, sebab manuver Partai Demokrat hanya gertakan. Sebab, sudah ada komitmen Partai Demokrat dalam perjanjian koalisi. Sehingga, Demokrat juga akan sulit untuk keluar dari koalisi atau misalnya memilih gabung dengan PDIP.

"Sama halnya Demokrat mencoret muka sendiri. Nama Demokrat akan rusak, terutama dari pemilih Anies," ujar Aswar.

Menurutnya, jika Demokrat bergabung dengan PDIP pun, AHY akan tetap sulit mendapatkan posisi cawapres, sebab hubungan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Megawati Soekarnoputri sudah lama kurang harmonis. "Meskipun dalam politik tak ada kata tidak mungkin," jelas Aswar.

Baca Juga: Tak Risau PDIP Dekati Demokrat, PKS Tegaskan Komitmen Dukung Anies Baswedan

Di sini kata dia, menjadi ujian bagi Anies Baswedan yang telah diberikan kewenangan dalam perjanjian KPP untuk menunjuk sendiri calon pasangannya. Anies harus tetap berpikir jernih dan mengambil keputusan secara objektif.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.