Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) direncanakan untuk menggelar pertemuan. Meski demikian belum ditentukan secara pasti terkait waktu dan tempat, pertemuan itu dirasa bisa jadi momentum rekonsiliasi.
Pengamat politik Khoirul Umam mengatakan bahwa sudah hampir 20 tahun PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat terlibat dalam pola relasi konfliktual akibat gesekan politik masa lalu. Hal ini diseut-sebut akibat Pilpres 2004.
Baca Juga: Tak Terancam atas Pertemuan Puan dan AHY, PPP Tidak Haruskan Kadernya Jadi Cawapres
Kini, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dan Sekjen PDIP, Hasto Kristianto menyatakan mereka dengan segala kerendahan hati membuka tawaran kerja sama dengan Partai Demokrat. Termasuk, menuju Pemilu 2024.
Tapi, pada medio 2022 lalu, Hasto pernah menegaskan mereka tidak akan bekerja sama dengan Partai Demokrat. Maka itu, kemunculan tawaran kerja sama PDIP-Demokrat ini bisa jadi momentum rekonsiliasi politik nasional.
"Karena itu, rencana pertemuan Puan-AHY ini sangatlah produktif untuk kematangan demokrasi ke depan, di mana kompetisi politik tidak lagi disulut oleh politik kebencian akibat dendam masa lalu," kata Khoirul, mengutip Republika, Senin (12/6/2023).
Ia merasa, sikap terbuka PDIP itu tampaknya dilatarbelakangi beberapa faktor. Pertama, tren peningkatan elektabilitas Prabowo di atas Ganjar yang disinyalir didukung sel-sel politik di lingkaran Istana Presiden.
Kini, PDIP mencoba bergerak cepat mengkonsolidasikan berbagai kekuatan politik yang memungkinkan dijangkau. Hal ini dalam rangka mengantisipasi jika akhirnya terjadi persaingan sengit antara Ganjar dan Prabowo.
Kedua, rusaknya pondasi hubungan PDIP-NasDem dan perbedaan ideologis akut antara PDIP-PKS. Karenanya, Demokrat dinilai PDIP satu-satunya di Koalisi Perubahan yang bisa jadi celah membuka komunikasi ke depan.
Dengan demikian, siapapun yang masuk putaran kedua, masing-masing simpul koalisi memiliki pintu komunikasi menggalang dukungan. Termasuk, jika PDIP membaca Anies tidak akan berlaga atau tidak masuk di putaran kedua.
"Maka, Partai Demokrat dinilai PDIP paling memungkinkan untuk diajak berkoalisi, daripada mengajak PKS dan Partai NasDem," pungkas Khoirul.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO