Menu


Puan Goda Demokrat Dinilai Jadi Upaya Ganggu Koalisi Pengusung Anies: Kalau AHY Mengiyakan, PDIP Bertepuk Tangan

Puan Goda Demokrat Dinilai Jadi Upaya Ganggu Koalisi Pengusung Anies: Kalau AHY Mengiyakan, PDIP Bertepuk Tangan

Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan

Konten Jatim, Jakarta -

PDI Perjuangan (PDIP) dinilai tengah menggoda Partai Demokrat agar cabut dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.

Hal ini seperti analisis dari pengamat politik dan akademisi, Rocky Gerung.

Adapun sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani membeberkan sejumlah nama figur yang masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) Ganjar, salah satunya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Juga: Puan Goda-goda AHY Jadi Cawapres Ganjar, Rocky Gerung Singgung Etika Politik PDIP

"Kan itu artinya (PDIP) mau membatalkan Koalisi Perubahan. Artinya mau mengganggu variabel yang udah mulai mengarah pada kesimpulan di dalam Koalisi Perubahan untuk mencari calon wakil presiden," kata Rocky Gerung seperti dilihat dari kanal YouTube pribadinya, dikutip pada Minggu (11/6/2023).

Tawaran menarik PDIP itu bakal mempengaruhi nasib Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ke depannya. Sikap Demokrat menjadi pertaruhannya.

Rocky Gerung berujar, apabila AHY menyetujui untuk merapat ke barisan pengusung Ganjar Pranowo dan tak lagi mendukung Anies, PDIP bakal bertepuk tangan.

"Jadi kalau misalnya AHY mengiyakan, itu artinya AHY tidak lagi mendukung Anies, lalu akhirnya PDIP bertepuk tangan, itu tepuk tangan yang palsu juga sebetulnya," lanjut Rocky Gerung.

Sikap partai besutan Megawati Soekarnoputri ini, tutur Rocky Gerung, tak menunjukkan etika politik.

"Jadi keliatannya PDIP ini selalu mau jadi hostile take over tuh. Ganjar diambil dari Jokowi, lalu AHY mau diambil dari Koalisi Perubahan. Itu juga satu pikiran yang tidak etis," ucap Rocky.

PDIP selaku partai yang sudah mengusung Ganjar, lanjut Rocky Gerung, seharusnya menghormati kubu AHY yang sudah bermitra dengan PKS dan Partai NasDem untuk mengusung Anies.

Ia melanjutkan, PDIP seharusnya tak usah bermanuver merebut-rebut AHY yang sudah ada pada posisi mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk maju di Pilpres 2024.

"Kan hormati aja bahwa AHY itu ada di wilayah Anies, ngapain mesti direbut lagi?" tandasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) bidang Politik, Puan Maharani membeberkan nama-nama figur yang masuk dalam peta partainya sebagai pendamping Ganjar Pranowo untuk jadi bakal calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.

Menurutnya, ada 10 nama figur yang kekinian jadi pertimbangan PDIP. Ia pun menyebut satu persatu nama tersebut dari mulai Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga yang menariknya Puan menyebut nama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal itu disampaikan Puan usai awak media mempertanyakan soal sosok cawapres pendamping Ganjar di Pilpres 2024.

Menurutnya, semua figur tersebut pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, itu semua akan jadi pertimbangan partainya.

Baca Juga: Manuver PDIP Goda AHY Jadi Cawapres Ganjar, Rocky Gerung Sebut Rakus: Seolah Tidak Ada 'Makanan' Lain!

Lebih lanjut, ia mengatakan, nantinya nama sosok cawapres Ganjar akan dikerucutkan kembali oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO