Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah menilai bahwa calon presiden (capres) yang ideal sebenarnya dari kalangan ketua umum partai politik (ketum parpol). Mengingat ketum telah mewakil parpol dan gagasannya untuk negeri.
Selain itu, rakyat Indonesia sudah sering melihat apa yang telah dilakukan ketum pada parpolnya. Hal itu bisa menjadi gambaran bagaimana sosok tersebut jika terpilih menjadi presiden dan memimpin Indonesia.
Baca Juga: Seberapa Penting Posisi Cawapres yang Membuat Capres Berhati-hati Memilih? Ini Penjelasan Pengamat
"Makanya saya katakan calon presiden yang adalah ketua umum partai itu lebih kuat sebenarnya, mewakili partai dan gagasannya," kata Fahri Hamzah, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (10/6/2023).
"Di PKS itu capres terkuat adalah Ustadz Syarif Al Jufri, di Demokrat capres terkuat dan terbaik dalah Pak AHY, di Golkar Pak Airlangga, di PAN Pak Zul kita suka atau tidak suka dia pegang kartu capres dan ketum. Termasuk Gerindra ada Pak Prabowo dan Bu Megawati di PDIP," tambahnya.
Jika capres yang dipilih adalah ketum parpol, masyarakat juga punya pemahaman yang panjang, mulai dari mengurus partai, memimpin partai hingga jadi kandidat capres hingga akhirnya berdebat dengan capres lainnya yang sama-sama ketum parpol.
Baca Juga: PKB Akan Evaluasi jika Capres-Cawapres KKIR Tidak Segera Diumumkan, Gerindra: Bukan Ancaman
Dengan demikian, para capres bisa membawa misi dari partainya sehingga rakyat tahu jika suatu partai berkuasa, kebijakan seperti apa yang dibuat dan bagaimana presiden dari partai tersebut membawa negara ini.
"Sekarang bingung, orang-orang ini kawin paksa, dipaksa pacaran, oleh sesuatu yang kita sendiri enggak jelas. Kesalahan ini meski dikatakan dan direvisi, kalau enggal direvisi ya enggak ideal," pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024