Api Tak Kunjung Padam adalah fenomena alam yang spesifiknya terletak di Desa Wuluhan, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Api Tak Kunjung Padam adalah sebuah api yang terus menyala di tengah padang pasir, meskipun telah lama dinyalakan.
Api Tak Kunjung Padam adalah fenomena alam yang unik dan menarik. Api ini telah menyala selama bertahun-tahun tanpa pernah padam. Walaupun terdapat upaya pemadaman, api tersebut tetap terus menyala dengan intensitas yang berbeda-beda.
Meskipun hanya terletak di sepetak tanah yang diberi pagar, nyatanya lokasi ini kerap ramai dikunjungi wisatawan karena ingin melihat seperti apa kondisi api yang konon tidak pernah mati ini. Banyak dari mereka yang mencoba memadamkan api namun ternyata api akan kembali menyala.
Baca Juga: Wisata Api Tak Kunjung Padam di Madura, Api yang Menyala Puluhan Tahun
Sejarah Api Tak Kunjung Padam ini konon bisa ditarik sampai abad ke-15. Berikut kisahnya menghimpun informasi dari jurnal Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan beberapa sumber lain pada Jumat (9/6/2023).
Sejarah Api Tak Kunjung Padam
Beberapa Versi dan Alasan Ilmiah
Tentunya, ada penjelasan ilmiah di balik nyalanya Api Tak Kunjung Padam ini. Fenomena ini disebabkan karena ruas tanah yang dipagari mengandung belerang. Uap dari belerang tersebut kemudian bergesekan dengan oksigen, sehingga menghasilkan api yang tak dapat padam.
Meskipun begitu, banyak masyarakat yang percaya terhadap legenda yang menyelimuti munculnya Api Tak Kunjung Padam ini. Salah satu versi di balik kemunculan Api Tak Kunjung Padam ini datang dari kisah Sunan Padang Lampe.
Baca Juga: Jembatan Suramadu: Arsitektur yang Menghubungkan Surabaya dan Madura
Dijelaskan pada suatu waktu, Sunan Padang Lampe berjalan di sekitar wilayah Wuluhan, Madura. Ia kemudian menyentuh tanah dengan tongkatnya, yang secara ajaib membuat api berkobar dan tidak pernah padam. Keajaiban ini dianggap sebagai tanda kekuasaan dan pengaruh spiritual Sunan Padang Lampe.
Versi lainnya menyebutkan bahwa Api Tak Kunjung Padam merupakan sisa-sisa api yang berasal dari sumur minyak yang terbakar secara alami. Menurut cerita ini, sumur minyak tersebut terbakar selama bertahun-tahun dan tidak pernah padam, yang kemudian menjadi fenomena Api Tak Kunjung Padam yang dikenal saat ini.
Versi Sejarah Terkenal
Namun, dari semua versi yang disebutkan di atas, dapat dikatakan salah satu cerita masyarakat yang paling banyak didengar datang dari kisah cinta antara Ki Moko dengan Putri dari Kerajaan Sriwijaya di Palembang bernama Siti Suminten pada tahun 1600-an.
Ki Moko yang punya nama asli Raden Wongso Kenongo ini merupakan sosok sakti yang saat itu berkelana dari satu tempat menuju tempat lain untuk menyebarkan Agama Islam. Suatu waktu, dirinya mendengar kabar bahwa putri dari Kerajaan Sriwijaya jatuh sakit.
Baca Juga: Soto Mata Sapi, Kuliner Ekstrem Madura dengan Kuah Semerah Darah
Untuk mengobati sang putri, Ki Moko mengirim bumbung bambu yang berisi berbagai jenis mata ikan. Ajaibnya, kondisi sang putri perlahan membaik berkat kiriman mata ikan dari Ki Moko.
Raja Sriwijaya ini amat gembira melihat kesembuhan sang putri. Siti Suminten pun diserahkan kepada Ki Moko untuk menjadi istrinya. Setelah pergi ke Jawa Timur, kedua pasangan baru ini mengadakan pernikahan di wilayah yang diyakini sebagai lokasi Api Tak Kunjung Padam.
Baca Juga: Nyobain Soto Mata Sapi yang Ekstrem Khas Madura, di Mana?
Dirinya menancapkan tongkat saktinya ke tanah untuk membuat mata air dan api untuk keperluan pernikahan. Anehnya, setelah pernikahan usai, Ki Moko tidak mampu memadamkan api tersebut. Itulah cerita rakyat di balik Api Tak Kunjung Padam.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024