Menu


Denny Indrayana Sebut Usaha Penjegalan Anies lewat Moeldoko, Guntur Romli: Jokowi Tak Bisa Campuri Urusan Pribadi

Denny Indrayana Sebut Usaha Penjegalan Anies lewat Moeldoko, Guntur Romli: Jokowi Tak Bisa Campuri Urusan Pribadi

Kredit Foto: Suara.com/Angga Budhiyanto

Konten Jatim, Jakarta -

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Guntur Romli menanggapi sikap Denny Indrayana yang meminta DPR RI memakzulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Denny menyebut bahwa ada usaha untuk penjegalan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Penjegalan dilakukan dengan kasus korupsi sehingga Anies gagal maju di Pilpres 2024.

Baca Juga: Jokowi Puji Gaya Komunikasi Ganjar 'Renyah' dengan Rakyat, Hasto PDIP: Beliau Persiapkan Suksesornya

Selain itu, Denny juga menyebut ada dugaan pelanggaran yang dilakukan Jokowi yaitu pembiaran Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengganggu kedaulatan Partai Demokrat.

Ia mengatakan bahwa upaya boikot terhadap partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu akan berujung pada penjegalan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Guntur menilai bahwa dugaan yang dilayangkan Denny tersebut adalah tuduhan yang tidak masuk akal.

"Karena apa? Karena apa yang dilakukan Moeldoko merupakan tanggung jawab pribadi, bukan Ketua KSP. Itu seperti halnya ada ketua parpol Airlangga yang jadi Menko yang juga jabatannya ketum Partai Golkar terlepas dari dia sebagai menteri, presiden tidak bisa campuri urusan pribadi," kata Guntur Romli, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Cokro TV, Kamis (8/6/2023). 

Sebelumnya Guntur Romli juga menanggapi tuduhan Denny Indrayana yang mengatakan adanya usaha penjegalan Anies untuk maju di Pilpres 2024 dengan kasus korupsi yang menjeratnya. 

Menurut Guntur Romli, justru jika akhirnya Anies gagal menjadi capres karena sikap partai Koalisi Perubahan sendiri. 

"Padahal kalau kita baca realitas politik saat ini yang ada di Koalisi Perubahan memang terancam bubar, bukan karena intervensi luar apalagi Pak Jokowi, tetapi keretakan dari anggota koalisi tersebut," ujar Guntur Romli.  

Ia kemudian mengungkit Partai Demokrat yang mulai tidak sabar karena Anies tidak kunjung mengumumkan calon wakil presiden pilihannya. Sementara bagi Demokrat, Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) adalah harga mati untuk cawapres. 

"Sementara angota koalisi lain seperti PKS, bisa jadi tidak mau AHY, mereka maunya Aher atau tokoh lain asal bukan AHY," jelas Guntur Romli.

"Tentu pks tidak mau hanya 1-2 partai yang dapat keuntungan sementara mereka tidak. Ketidakadanya kesepakatan di cawapres yang memang membuat Koalisi Perubahan ya terancam bubar," tukasnya. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024