Indonesia memiliki banyak sekali warisan budaya dunia yang masuk ke daftar dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Dari masa ke masa, pemerintah Indonesia kerap mengirimkan budaya Indonesia untuk masuk ke daftar warisan budaya UNESCO.
Pada April 2022 lalu, Indonesia kembali mengirimkan warisan budaya yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Kebudayaan yang dimaksud tidak lain adalah Reog Ponorogo, seni tarian khas kabupaten tersebut yang sudah dikenal masyarakat luas di Indonesia.
Mengutip laman resmi Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) pada Kamis (8/6/2023), berikut informasi seputar tari Reog Ponorogo mulai dari sejarah singkat sampai dengan kapan dijadikan warisan budaya UNESCO.
Baca Juga: Soto Borang Ponorogo: Nikmatnya Kuah Gurih dengan Taburan Kerupuk Istimewa
Tari Reog
Sejarah Singkat
Tari Reog Ponorogo adalah sebuah seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia. Tarian ini melibatkan elemen-elemen teater, tari, musik, dan pertunjukan masker yang spektakuler. Reog Ponorogo dianggap sebagai warisan budaya Indonesia yang kaya dan unik.
Tari Reog Ponorogo konon berasal dari legenda Ponorogo yang menceritakan tentang Raja Singo Barong, yang memimpin pasukan macan dalam perjuangan melawan musuh. Tari Reog ini diyakini diciptakan sebagai bentuk penghormatan kepada raja dan simbol keberanian serta kekuatan.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Soto Borang Asal Ponorogo, Sudah Tahu?
Penampilan
Dalam pementasan, tari Reog Ponorogo melibatkan sekelompok penari yang mengenakan topeng hewan, terutama singa atau harimau, dengan hiasan kepala yang besar dan rumit.
Topeng ini sangat berat dan kompleks, sehingga biasanya hanya bisa ditopang oleh salah satu penari yang disebut sebagai "jatil" atau "penari singa". Selain itu, penari juga menggunakan kostum yang mencolok dan warna-warni.
Selain itu, tarian ini ditandai dengan gerakan yang kuat dan energik, termasuk aksi akrobatik seperti jongkok di atas topeng yang sangat berat. Para penari juga menggambarkan kekuatan dan keberanian melalui gerakan tubuh dan ekspresi wajah yang dramatis.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO