Sosiolog Musni Umar menyebut upaya penjegalan terhadap bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan masih terus dilakukan. Hal ini menyusul pernyataan PDIP yang menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk bursa calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
"Upaya menjegal Anies Baswedan agar tidak masuk capres Pemilu 2024 terus dilakukan," kata Musni Umar dalam keterangannya, Kamis, (8/6/2022).
Bahkan Mantan Rektor Universitas Ibnu Chaldun ini menyebut, masuknya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam bursa cawapres dari bacapres PDIP Ganjar Pranowo merupakan salah satu upaya penjegalan.
Menurutnya, dengan masuknya AHY dari 10 daftar cawapres Ganjar untuk memecah belah Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, Demokrat dan PKS.
"Saya duga, memasukkan AHY sebagai bacawapres Ganjar Pranowo merupakan salah satu cara menjegal Anies dengan memecah belah koalisi perubahan," tutur dia.
Lanjut kata pria kelahiran Kendari ini, jika merujuk pada sejumlah lembaga survei, Anies tidak perlu dijegal.
"Kalau percaya hasil survei berbagai lembaga survei, Anies tdk perlu diganjal karena elektabilitasnya di posisi paling bawah," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyebut AHY, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Mahfud MD, Menparekraf Sandiaga Uno, hingga Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto masuk bursa cawapres Ganjar.
"Pencawapresan nama kan banyak, ada 10 kalau boleh saya sebut yang ada di media," kata Puan.
"Pak Mahfud sudah masuk namanya, Pak Erick Thohir, Pak Ridwan Kamil, Pak Sandiaga Uno, kemudian ada Pak AHY iya kan? Pak AHY, Pak siapa lagi Mas? Pak Airlangga ya kan. Nama-nama itu ya masuk ke dalam peta yang ada di PDI Perjuangan," pungkas Ketua DPR RI ini.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO