Menu


Masuk Radar PDIP Jadi Cawapres Ganjar, Pengamat: Penilaian Negatif terhadap AHY Selama Ini Sirna

Masuk Radar PDIP Jadi Cawapres Ganjar, Pengamat: Penilaian Negatif terhadap AHY Selama Ini Sirna

Kredit Foto: Partai Demokrat

Konten Jatim, Jakarta -

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani mengungkap sejumlah nama yang masuk dalam radar calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo. Salah satunya adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menanggapi hal itu, pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai, pernyataan Puan yang menyebut nama AHY adalah hal yang mengejutkan. Pasalnya selama ini AHY di mata PDIP lebih condong negatif.

Baca Juga: Tak Goyah Digoda PDIP Jadi Cawapres Ganjar, AHY Tegaskan Tetap Bersama Anies Baswedan: Demokrat Sudah Menetapkan Posisi

"Dengan AHY masuk radar PDIP, tentu penilaian negatif terhadap AHY itu menjadi sirna. Penilaian sebagian kader PDIP itu bukan didasarkan atas objektivitas, tapi lebih pada ketidaksukaan," kata Jamiluddin, mengutip Suara.com, Kamis (8/6/2023).

"Dengan pernyataan Puan itu, PDIP secara institusi justru menilai AHY punya nilai lebih. AHY dinilai punya kapasitas untuk menjadi cawapres," tambahnya.

Namun, menurutnya, masuknya nama AHY dalam peta PDIP sebagai cawapres Ganjar bisa jadi hanya sebuah jebakan saja.

"Masuknya AHY dalam radar PDIP bisa jadi hanya jebakan batman. Bisa saja hal itu hanya mengiming-iming Demokrat, termasuk AHY, untuk mau merapat ke PDIP," jelasnya.

Kata dia, dengan adanya jebakan tersebut justru diharapkan Demokrat dapat berpaling dari Koalisi Perubahan. Kalau hal ini terwujud, tentu akan berdampak pada pencapresan Anies Baswedan.

"Jadi, upaya PDIP itu bisa saja untuk membuat Koalisi Perubahan pecah. Dengan begitu, upaya penjegalan Anies menjadi capres dapat mereka wujudkan," tambahnya.

Adapun Ketua DPP PDIP Said Abdullah, mengatakan, bahwa disebutnya nama AHY masuk dalam radar PDIP sebagai pendamping Ganjar adalah hal yang bukan main-main.

"Bagi kami sesungguhnya pilihan-pilihan nama-nama itu kami tidak punya kehendak, tidak punya niat, tidak punya kehendak, dan politik kami adalah politik yang dilandasi etik, moral, maka ketika menyebut bahwa salah satunya AHY kami serius, tidak main-main," kata Said.

Ia meminta disebutnya nama AHY jangan kemudian diasosiasikan hanya untuk merusak partai lain atau bahkan Koalisi Perubahan dan Persatuan.

"Dengan segala hormat dan dengan segala kerendahan hati ketika menyebut AHY seakan-akan kemudian akan meremehkan AHY. Itu jauh daripada itu dan memang masuk pertimbangan kami dan itu serius," pungkasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.