Menu


Selain Sebar Narasi Penjegalan Anies, Pegiat Medsos Sebut Oposisi Berusaha Delegitimasi KPU dan MK

Selain Sebar Narasi Penjegalan Anies, Pegiat Medsos Sebut Oposisi Berusaha Delegitimasi KPU dan MK

Kredit Foto: Instagram/Anies Baswedan

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat media sosial Yusuf Muhammad semakin yakin bahwa Anies Baswedan akan gagal maju sebagai capres di Pilpres 2024

Hal tersebut terlihat dari pihak oposisi yang terus menerus melempar narasi bahwa ada pihak yang berusaha menjegal Anies untuk maju di Pilpres 2024. Selain itu, ada usaha dari pihak oposisi untuk delegetimasi KPU dan Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Juga: Anies Disebut Pencapresannya Akan Dijegal, Pegiat Medsos: Justru yang Jegal Partai di Koalisi Perubahan 

"Akhir-akhir ini sering muncul tudingan bahwa pada Pemilu 2024 akan dijegal, ngeri sekali tudingannya. Perhatikan bagaima narasi penjegalan ini sangat masif dimainkan oleh oposisi bahkan bukan hanya oposisi, tapi tokoh agama seperti Din Syamsuddin mengangkat isu tersebut," kata Yusuf, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube 2045 TV, Selasa (6/6/2023).  

Yusuf melanjutkan, justru partai pendukung Anies yang justru berpotensi menjegal Anies maju di Pilpres 2024. Selain itu, ada usaha delegitimasi KPU dan Mahkamah Konstitusi (MK). 

"Kalau dinalar secara akal sehat justru yang berpotensi yang jegal Anies adalah partai-partai yang di Koalisi Perubahan," jelas Yusuf. 

"Melihat dinamika politik yang terjadi saat ini patut diduga kuat ada usaha delegitimasi KPU. Bahkan bukan hanya pihak KPU bahkan MK," tambahnya.

Yusuf kemudian mengungkit ketika mantan Wamenkumham Denny Indrayana bahwa dia mendapat bocoran putusan MK terkait sistem pemilu. 

Padahal, MK sediri belum membahas putusan tersebut. Hal tersebut bukti bahwa Denny Indrayana hanya melempar hoaks belaka. 

"Ramai informasi hoaks kebocoran hasil MK yaitu terkait sistem pemilu yang menggunakan proporsional tertutup, padahal dibahas saja belum. Bahkan perbandingan putusan sudah disampaikan jelas yaitu enam banding tiga," jelasnya. 

Kemudian Yusuf menjelaskan bahwa Denny Indrayana adalah mantan kuasa hukum Prabowo Subianto saat Pilpres 2019. Bisa dilihat bahwa dirinya mendukung Anies Baswedan. 

"Kalau kita lihat rekam jejak Denny Indrayana, dia adalah mantan kuasa hukum Prabowo pada Pilpres 2019. Kita bisa lihat sendiri afiliasi politiknya saat ini, ya kemana lagi kalau bukan ke Anies Baswedan?" pungkasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024



Berita Terkait