Eks Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar menyoroti posisi Anies Baswedan yang kerap bertengger di posisi ketiga di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, berdasarkan hasil survei dari berbagai lembaga survei.
Ia mengatakan, ada skenario untuk selalu menempatkan Anies pada urutan ketiga bahkan jauh dari yang lain.
Musni menyarankan masyarakat tak sembarang mempercayai lembaga survei. Karena menurutnya ada lembaga survei yang tidak kredibel.
"Tetapi seperti yang saya kemukakan kalau kita bicara tentang hasil polling yang dilakukan, Karni Ilyas sangat kredibel, begitu juga CNBC. Itu satu lembaga jurnalis yang sangat kredibel kedua lembaga ini belum bagi hasil polling," tuturnya dalam keterangannya, Selasa, (6/6/2023).
Loyalis Anies ini memaparkan, lembaga survei ini menempatkan Anies pada posisi yang sangat tinggi dibandingkan lawan-lawan politiknya.
"Jadi kemudian saya juga dikirimi Google Trend 2023 itu, Anies di berbagai daerah itu unggul dan keunggulan itu kita bisa pastikan bukan rekayasa. Karena itu kan mesinnya menghimpun, dan saya kira tidak akan salah," ungkapnya.
"Misalnya contoh saja di Aceh Anies memperoleh sekian, itu masuk akal. Sama juga Sumatera Barat, sama juga Jawa Barat, Jawa Timur," tambahnya.
Dia menduga, ada permainan di lapangan untuk menahan elektabilitasnya Anies yang sesungguhnya tidak diumumkan.
Baca Juga: Ambil Risiko untuk Usung Anies Jadi Capres, Demokrat Minta Semuanya Telah Terkonsolidasi Bulan Ini
"Dan ini juga yang membuat kita ragu, kalau elektabilitasnya rendah kemudian ada potensi menang ngapain dijegal dengan berbagai instrumen yang diciptakan termasuk upaya untuk mengambil alih Demokrat, ini juga cara untuk melemahkan koalisi perubahan untuk Indonesia," tandas pria kelahiran Kendari ini.
Berdasarkan hasil survei SMRC yang dilakukan via wawancara telepon, bacapres Gerindra Prabowo Subianto dan bacapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo saling salip.
Sedangkan bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan terus menurun. Hal ini berdasarkan survei telepon SMRC terbaru (30-31 Mei 2023).
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, SMRC menemukan elektabilitas Ganjar dan Prabowo masih lanjut saling salip.
"Sementara elektabilitas Anies terus menurun. Dari sisi kedikenalan, Ganjar masih berpeluang naik. Dari sisi kedisukaan, Anies turun signifikan," tuturnya dalam keterangannya, Senin, (5/6/2023).
Dari sisi kualitas, Ganjar cenderung lebih positif dibanding Prabowo dan Anies.
"Dalam survei terakhir 30-31 Mei, di antara yang tahu, yeng suka kepada Ganjar 82 persen, Prabowo 80 persen, Anies 68 persen. Dalam 6 bulan terakhir, kedisukaan Anies cenderung turun dari 73 persen pada survei Desember 2022 menjadi 68 persen pada survei 30-31 Mei 2023. Sementara, pada periode yang sama, kedisukaan Ganjar relatif stabil," jelasnya.
Berbeda dengan Survei SMRC, Prabowo Subianto unggul dalam hasil Indikator Politik Indonesia (IPI) yang dirilis pada 4 Juni 2023 lalu.
Direktur IPI, Burhanuddin Muhtadi memaparkan, pada simulasi 3 nama kedua, Prabowo 38 persen, Ganjar 34.2 persen, dan Anies 18.9 persen. Belum menjawab sekitar 8.8 persen.
Untuk simulasi head to head, Prabowo mengungguli Ganjar dan Anies. Dikatakan, Ganjar hanya akan unggul jika Prabowo tak ikut bertarung.
"Simulasi head to head, Prabowo unggul signifikan atas Ganjar dan Anies. Sementara Ganjar juga unggul signifikan atas Anies jika Prabowo diasumsikan tidak ikut bersaing," kata Burhanuddin.
Survei ini dilakukan pada 26-30 Mei 2023 lalu. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/call phone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RODD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1230 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan + 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Baca Juga: Anies Bandingkan Pembangunan Jalan Era Jokowi dan SBY, Megawati: Kurang Bijaksana
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024