Menu


Elektabilitas Jeblok, Loyalis Jokowi: Surya Paloh Sudah Tak Sabar Ingin Keluar dari Mimpi Buruk Bernama Anies Baswedan

Elektabilitas Jeblok, Loyalis Jokowi: Surya Paloh Sudah Tak Sabar Ingin Keluar dari Mimpi Buruk Bernama Anies Baswedan

Kredit Foto: JPNN.com/Ricardo

Konten Jatim, Jakarta -

Pegiat media sosial, Rinny Budoyo menyoroti nasib yang menimpa Partai NasDem, salah satu partai politik (parpol) yang menjadi pengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Hal ini menyusul adanya penetapan tersangka Menkominfo sekaligus Sekjen NasDem Johnny G Plate oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), belum lama ini.

Tak hanya penetapan tersangka Johnny G Plate, Anies hingga kini juga masih belum menunjukkan elektabilitas yang tinggi, dan relatif belum mampu memberikan limpahan suara ke partai besutan Surya Paloh itu.

Baca Juga: Tak Kunjung Dijadikan Pendamping Anies, Loyalis Ganjar Sebut AHY Cuma Anak Bawang: Dia Dianggap Seolah-olah Tidak Ada

Hal ini pun dinilainya membuat Surya Paloh sudah tidak sabar untuk segera mengakhiri pencapresan Anies, dan mengharapkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) segera bubar.

Loyalis Joko Widodo (Jokowi) ini berujar, Paloh ingin segera terbebas dari mimpi buruk bernama Anies Baswedan.

"Bisa jadi sekarang Surya Paloh sendiri sudah nggak sabar ingin mengakhiri pencapresan Anies Baswedan, dia ingin Koalisi Perubahan bubar," kata Rinny Budoyo dari kanal YouTube 2045 TV, dikutip pada Selasa (6/6/2023).

"Dan dia (Surya Paloh) bisa terbebas dari mimpi buruk bernama Anies Baswedan yang bisa semakin menyeretnya ke dalam keterpurukan di Pilpres 2024," lanjutnya.

Akan tetapi permasalahannya, tutur Rinny, NasDem tentunya tidak mau untuk menjadi partai pertama yang menjadi penyebab Anies gagal maju sebagai calon presiden (capres).

Ia melanjutkan, NasDem memang ingin Koalisi Perubahan segera bubar, tetapi ingin agar partai lain terlebih dahulu yang menyatakan keluar, dalam hal ini PKS atau Partai Demokrat.

Dengan begitu, Surya Paloh CS tak bakal disebut sebagai pengkhianat oleh para pendukung Anies.

"Surya Paloh tentunya nggak mau Partai NasDem menjadi penyebab perpecahan Koalisi Perubahan," ucap Rinny.

"Dia nggak mau partainya jadi pengkhianat di mata pendukung Anies garis keras. Dia nggak mau jadi bahan tertawa juga. Makanya Surya Paloh bakal berusaha partai lain menyatakan keluar duluan dari Koalisi Perubahan," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, elektabilitas Anies masih belum menunjukkan raihan yang positif. Salah satunya yakni hasil survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Dari hasil survei SMRC, Anies hanya mendapatkan elektabilitas sebesar 19,2 persen. Sementara lawannya yakni Ganjar mendapatkan elektabilitas 37,9 persen dan Prabowo sebesar 33,5 persen.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengungkapkan kalau dalam enam bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung makin lemah.

Baca Juga: Tak Dilibatkan di Formula E, Loyalis Geram: Jangan Harap Bisa Hapus Prestasi Anies dari Ingatan Warga DKI

Hal tersebut menjadi salah satu penjelas mengapa elektabilitas Anies cenderung melemah dalam periode ini. "Sementara Ganjar dan Prabowo terus bersaing ketat dengan dukungan yang relatif seimbang," terang Dani melalui keterangan tertulisnya, Senin (5/6/2023).

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024



Berita Terkait