Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto mengaku tak mempermasalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan cawe-cawe urusan Pilpres 2024. Akan tetapi, RI 1 itu harus copot dahulu jabatannya sebagai presiden.
Hal tersebut ditanggapi Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Gigin Praginanto menegaskan bahwa hal itu ialah memang hak konstitusionalnya.
"Gak masalah kalau Jokowi mau cawe-cawe Pilpres. Itu memang hak konstitusionalnya. Tapi copot dulu dong jabatannya sebagai presiden karena dibiayai rakyat termasuk lawan politiknya," ujar Gigin Praginanto dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya @giginpraginanto, Selasa (6/6).
Baca Juga: Denny Indrayana Sebut Jokowi Cawe-cawe di Pilpres karena Tak Mau Kasus Hukum Jerat Keluarganya
Sementara itu, Jokowi mengatakan cawe-cawe yang dimaksud terkait Pemilu 2024. Jokowi beralasan Indonesia hanya memiliki waktu 13 tahun ke depan demi menjadi negara maju.
Untuk saat ini, Jokowi menyebut Indonesia ada di posisi upper middle income. Sedangkan untuk menjadi negara maju, pendapatan per kapita Indonesia harus berada di kisaran USD 10.000 per tahun.
"Kita ini sekarang ada di middle income walaupun di level upper tapi kita masih di level middle income. Nah untuk keluar dari middle income itu, untuk jadi negara maju itu perolehan pendapatan per kapitanya minimal 10 ribu," kata Jokowi.
Baca Juga: Denny Indrayana Ungkap 2 Alasan Jokowi Cawe-cawe: IKN dan Tak Mau Ada Kasus Hukum Jerat Keluarganya
"Untuk bisa keluar kita cuma punya waktu 13 tahun dan itu sangat-sangat tergantung pada calon presiden di masa yang akan datang yang akan bisa membawa Indonesia ke next level, karena alasan itulah kemudian saya akan cawe-cawe untuk itu," imbuh Jokowi.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024