Kaesang Pangarep semakin kencang mendapat dorongan menjadi calon Wali Kota Depok. Hal tersebut membuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) galau, demikian disampaikan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando.
Ade menyoroti pernyataan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, yang mengatakan bahwa aneh jika Kaesang ke Depok lantaran Kaesang bukan orang Depok dan tidak memiliki track record di Depok.
Baca Juga: PKS Tak Gubris Ajakan Debat soal Kaesang Jadi Wali Kota Depok, Kader PSI: Takut Diskusi Berhadapan?
Walau demikian, ia mengatakan kerisauan itu wajar. Mengingat Depok 20 tahun terakhir dikuasai PKS.
"Buat saya ini jelas menunjukkan kerisauan PKS dan kita nggak perlu kaget. Depok selama 20 tahun terakhir dikuasai PKS," kata Ade, dikutip fajar.co.id dari YouTube Cokro TV, Senin (5/6/2023).
Akademisi Universitas Indonesia ini menegaskan, pencalonan Kaesang sebagai calon wali kota di Pilkada Depok adalah hak setiap partai politik. Juga tidak bertentangan dengan etika demokrasi.
Di sisi lain, ia mengingatkan PKS agar berpikir lebih luas dan tidak terlalu mempermasalahkan hal-hal yang dianggap sekunder.
"Aneh jika Kaesang ke Depok? Kalau ditanya begitu, kita bisa balik bertanya, apa yang aneh dari itu? Karena sepanjang yang saya dengar, Golkar juga mendukung pencalonan Kaesang, begitu juga beberapa partai lainnya. Karena itu agaknya PKS galau," tambahnya.
Sementara itu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka justru sepakat dengan argumen yang dilontarkan Hidayat Nur Wahid yang mengaku kaget tiba-tiba mendengar nama Kaesang Pangarep dicalonkan untuk maju di Pemilihan Wali Kota Depok.
Gibran menyebut pendapat PKS tersebut logis dan masuk akal bahwa adik kandungnya itu bukan orang asli Depok bahkan tidak pernah sekalipun tinggal di salah satu kota penyangga DKI Jakarta tersebut.
"Wis bener kuwi saran PKS. Saya setuju dengan PKS. Ya logis saja, logis," kata Gibran beberapa waktu lalu.
Ketidaksetujuan Gibran atas Kaesang maju di Pilwalkot Depok cukup beralasan. Karena menurutnya Kaesang bukan orang Depok bahkan tidak pernah tinggal atau bersekolah di sana. Tapi tiba-tiba didorong maju jadi Wali Kota.
"Karena dia bukan orang Depok. Kecuali Kaesang dari kecil tinggal di Depok, sekolah di Depok, lha itu monggo lah," pungkasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan