Pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma alias Dokter Tifa membandingkan dua bakal calon presiden (bacapres) yang akan maju di Pilpres 2024, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Hal itu ditanggapi melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Dokter Tifa membandingkan kedua sosok itu berdasarkan peningkatan Upah Minimum Provinsi (UMP).
Dokter Tifa mengatakan bahwa saat Anies masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, kesejahteraan terhadap pekerja sudah direalisasikan dengan menaikan UMP sebesar Rp 1.546.798, dalam lima tahun.
Baca Juga: Gegara Sikap Ganjar soal Pesan Megawati Ini, Loyalis Anies Minta Rakyat Waspada
"Sebelum selesai menjabat, Gubernur DKI Jakarta @aniesbaswedan memutuskan UMP DKI Jakarta tahun 2023 sebesar Rp4.901.798. Tahun 2017 ketika beliau mulai menjabat, UMP sebesar Rp3.355.000. Terjadi peningkatakan kesejahteraan Pekerja berdasarkan UMP sebesar Rp1.546.798, dalam lima tahun," tutur Dokter Tifa dikutip Suara Liberte dari akun Twitter pribadi miliknya @DokterTifa, Senin (5/6).
Kemudian, Dokter Tifa pun mengutarakan UMP saat Ganjar mulai menjabat hingga UMP di 2023 yang hanya naik sedikit.
"UMP Jawa Tengah 2023, di bawah Gubernur @ganjarpranowo, sebesar Rp 1.958.169. Tahun 2018 ketika beliau mulai menjabat, UMP sebesar Rp 1.605.396," tuturnya.
Lebih lanjut, Dokter Tifa mulai membandingkan dengan kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Bandingkan dengan harga telur 2017 sebesar Rp21.662/kg dan tahun 2023 sebesar Rp30.816. Ingat harga telur dan kebutuhan pokok lain berlaku secara nasional ya," ucapnya.
Dokter Tifa pun merasa tak heran jika angka kemiskinan di Jawa Tengah justru bertambah.
"UMP Jawa Tengah adalah UMP paling rendah dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia (lihat tabel). Ya pantas lah angka kemiskinan di Jateng ngga kurang-kurang, malah nambah," ujarnya.
Karena berdasarkan bukti terkait peningkatan UMP, Dokter Tifa mengatakan bahwa terlihat sosok gubernur yang punya tekad kuat dalam mensejahterakan rakyatnya. Dalam hal ini, Anies Baswedan lah yang tampak jadi sosok itu lantaran kenaikan UMP yang jauh lebih tinggi.
"Dari UMP saja anda semua bisa melihat, siapa Gubernur yang bertekad kuat, mensejahterakan rakyatnya. Belum dari rekam jejak, kinerja dan karya yang lain," tandasnya.
Sementara itu, diketahui bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2019, Jawa Tengah menempati urutan keempat provinsi yang biaya hidupnya paling rendah di Indonesia.
Pada 2019, pengeluaran per kapita per bulan penduduk desa di Jawa Tengah sekitar Rp825.060, sementara warga di perkotaan sebesar Rp1.081.327.
Baca Juga: Warga Ricuh Gegara Tak Kebagian Sembako Ganjar Pranowo, Loyalis Anies Komentar Pedas
Jika dihitung secara rata-rata, maka pengeluaran penduduk pedesaan dan perkotaan di Jawa Tengah sebesar Rp956.403 per bulan.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO