Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, menilai Partai Golkar saat ini tengah dilema untuk menentukan calon presiden (capres) yang didukung di Pilpres 2024, merapat ke kubu Prabowo Subianto atau Anies Baswedan.
Saat ini Golkar ditinggal sendirian oleh kawannya di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Menurut Najmuddin, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sudah merapat ke PDIP. Di sisi lain, PAN juga menunjukkan indikasi mengikuti jejak PPP merapat ke PDIP dan mendukung Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Golkar Putuskan Sikap Terkait Pilpres 2024 1-2 Bulan Lagi, Airlangga: Opsi Masih Terbuka
Dengan bubarnya KIB, peluang Golkar untuk mengusung capres menurut Najmuddin hampir dipastikan hilang. Mereka kini hanya bisa berkoalisi dan masuk ke salah satu poros. Yakni poros pendukung Anies Baswedan atau poros Prabowo Subianto.
"Saya lihat kematangan politik Golkar tengah diuji. Selanjutnya, elite Golkar mesti berpikir lebih keras lagi, apakah akan tetap membangun KIB ataukah berkoalisi dengan Koalisi Perubahan dan Persatuan dengan Bacapres Anies. Ataukah mengajak Prabowo untuk membentuk berkoalisi baru," kata Najmuddin, Sabtu (3/6/2023).
Najmuddin melihat ide awal pembentukan KIB memang dari Partai Golkar. Dengan bertindak sebagai penggagas koalisi, partai berlambang pohon beringin tersebut berharap dapat mengusung Ketua Umum, Airlangga Hartarto sebagai capres.
Namun, menurut Najmuddin, elektabilitas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu tak kunjung naik sehingga daya tawar koalisi ini jadi lemah.
Najmuddin mengatakan, tidak heran bila PPP dan PAN lebih memilih untuk mendukung bacapres potensial seperti Ganjar Pranowo yang resmi diusung PDIP.
Najmuddin menyebut tidak akan sulit bagi Golkar bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama NasDem, Demokrat, dan PKS. Sebab, Airlangga sudah pernah melakukan pertemuan dengan elite-elite di koalisi tersebut.
Baca Juga: Jika PAN Merapat ke PDIP, Golkar Dihadapkan Pilihan Gabung Poros Anies atau Prabowo
"Sedangkan pintu koalisi dengan Partai Gerindra pengusung Prabowo juga sangat memungkinkan bagi Golkar. Apalagi Golkar merupakan pendukung Prabowo saat Pilpres 2014 lalu," ujar Najmuddin.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO