Pada salah satu kesempatan, Buya Yahya mengatakan bahwa ada kesalahpahaman terkait kurban hingga saat ini. Bahkan kesalahpahaman tersebut kerap terjadi pada orang-orang yang sering mengikuti majelis atau pengajian.
Buya Yahya menyebut bahwa masih banyak yang mengira bahwa sunah kurban hanya dilakukan cukup sekali seumur hidup. Padahal kurban dilakukan setiap bulan haji.
Baca Juga: Buya Yahya: Para Suami Jangan Merasa Direndahkan Jika Istri Berpenghasilan Lebih Besar
"Dikira kurban itu seumur hidup sekali, kayak haji. sehingga kalau diajak kurban 'saya sudah tiga tahun yang lalu' itu kesalahahpahaman. Cuma saya mau ngubah enggak beres-beres," ujar Buya Yahya, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Al Bahjah TV, Minggu (4/6/2023).
Buya Yahya mengibaratkan kurban dengan shalat shubuh, jika waktu shubuh tiba, maka segera shalat shubuh. Walaupun sehari sebelumnya sudah shalat shubuh.
"Setiap datang shubuh, shalat shubuh. Sama setiap datang bulan haji, ada ibadah sunah sembelih kurban. Nanti tahun depan ketemu lagi, sembelih kurban lagi," tambahnya.
"Haji wajib seumur hidup sekali, tapi setahun sekali boleh? Ya boleh. Kurban itu setahun sekali," tambahnya.
Jika seseorang menyembelih kambing di hari biasa dan memberikannya kepada fakir miskin, maka besar pahala yang didapatkan besar. Namun pahalanya tidak terbanding dengan sembelih kurban.
"Coba pikirkan, misal hari ini hari biasa Anda sembelih kambing, Anda beri fakir miskin, wah gede pahalanya. Tapi kalau dibanding dengan sembelih kurban enggak bisa dibanding karena sunah yang dikukuhkan," pungkasnya.