Pengamat politik Adi Prayitno menyebut bahwa sangat wajar jika ada sindiran antara calon presiden (capres) satu dengan capres lainnya. Belakangan ini yang kerap melakukan sindiran adalah capres usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
Anies Baswedan beberapa kali menyindir kebijakan pemerintah. Meski kebijakan pemerintah saat ini yang dikritik, namun Adi menilai bahwa sindiran tersebut juga bisa ditujukan kepada PDI Perjuangan (PDIP) dan capres usungannya, Ganjar Pranowo.
"Serangan pada Jokowi secara tidak langsung ingin menusuk PDIP dan Ganjar Pranowo. Makanya yang dikritik demokrasi, ketatanegaran, kasus-kasus yang belakang ini kuat mencuat," kata Adi Prayitno, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Minggu (4/6/2023).
Sikap Anies Baswedan atau Koalisi Perubahan ini disebut sebagai diferensiasi politik atau kata Adi bahasa lainnya adalah jualan politik.
Adi melihat, kubu Koalisi Perubahan ingin menunjukkan bahwa capres usungan PDIP yang merupakan partai penguasa, Ganjar Pranowo, adalah orang yang sangat mungkin melanjutkan portofolio politik yang tidak baik.
Oleh sebab itu muncul poros Perubahan yaitu Anies Baswedan bersama NasDem, Demokrat, dan PKS.
"Kalau jadi daftar di KPU, (Koalisi Perubahan) menawarkan yang menurut mereka untuk memperbaiki demokrasi, ekonomi, infrastruktur yang menurut mereka ugal-ugalan," tambahnya.
Sebelumya Adi melihat bahwa kritikan dan serangan yang dilakukan Anies justru baru dilakukan setelah Johnny G. Plate yang merupakan Menkominfo dan kader Partai NasDem, terjerat kasus korupsi.
Menurut Adi, serangan dan kritikan tersebut cukup telat dilakukan Anies. Alangkah lebih baiknya jika dilakukan ketika Anies dideklarasikan oleh Partai NasDem sebagai capres, tepatnya sekitar delapan bulan lalu.
Dengan demikian, nantinya Koalisi Perubahan tidak hanya sekadar melontarkan kritik. Namun bisa juga memberi solusi bagi masyarakat.
"Kalau dilihat rata-rata poros Perubahan sangat keras mengkritik kubu pemerintah setelah Johnny G. Plate jadi tersangka korupsi BTS," pungkas Adi.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO