Calon presiden usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, tidak terima disebut salah baca data saat membandingkan pembangunan jalan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan eks Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Anies meminta agar segala pihak yang menudingnya mengecek sendiri kebenaran data tersebut. Saat ditanya awak media, Anies sempat terdiam. Mantan Gubernur Jakarta itu tidak percaya disebut salah membaca data soal pembangunan jalan.
Baca Juga: Ada Baliho Menang Bersama Prabowo-Jokowi, Elite Gerindra: Inisiatif Orang per Orang
"Ya maka itulah. Mbok yo kualitas diskusinya ditingkatkan gitu ya, itu saja," kata Anies, mengutip Suara.com, Minggu (4/6/2023). .
Menurut Anies, saling bantah atas suatu pernyataan adalah hal yang biasa. Ia mencontohkan ketika ada dua orang yang berbeda kesimpulan saat melihat cuaca.
"Saya gini, yang ini mendung yang satu bilang itu enggak mendung, Anda jangan tanya begitu, Anda lihat datanya," jelas Anies.
Karena itu, untuk menentukan siapa yang benar antara Menteri PUPR Basuki Hadimuljono atau Anies soal data yang disampaikan itu peru penelusuran lebih lanjut dari pihak yang meragukannya.
"Kalau ada yang bilang ini mendung, di sana bilang terang, cek saja yang benar yang mana. Gitu saja," ujar Anies.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ikut menanggapi perbandingan pembangunan jalan raya era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Basuki, pihak yang membandingkan itu salah membaca data. Anies menilai, berdasarkan data pembangunan jalan raya era SBY lebih panjangan dibanding Jokowi.
Meski mengakui data yang digunakan Anies itu benar dan tepat, tetapi Basuki menyebut, ada kesalahan tafsir dari pembacaan data tersebut.
"Kelihatannya iya (salah baca data). Kalau datanya bagus, datanya betul," ujarnya belum lama ini.
Namun, Basuki meminta semua pihak tidak berpolemik terkait sorotan data tersebut. Sebab, anak buahnya Dirjen Bina Marga telah menjelaskan data yang digunakan Anies Baswedan.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan