Menu


Moeldoko Ingin Rebut Demokrat, Hasbil Lubis: Kenapa Presiden Memilih Diam?

Moeldoko Ingin Rebut Demokrat, Hasbil Lubis: Kenapa Presiden Memilih Diam?

Kredit Foto: Partai Demokrat

Konten Jatim, Depok -

Ketua Staf Presiden (KSP) Moeldoko membuat gaduh lantaran dirinya disebut-sebut ingin mengambil alih Partai Demokrat dengan serangkaian tindakan, termasuk meminta Peninjauan Kembali (PK) kepada Mahkamah Agung (MA).

Melansir Fajar pada Jumat (2/6/2023), Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat Hasbil Lubis mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) permasalahan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.

Pertemuan itu berlangsung pada tahun 2021 silam disaksikan oleh Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno terkait dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih Partai Demokrat.

Baca Juga: Jokowi dan SBY Bertemu, Bahas Terkait KSP Moeldoko

”Ketum PD AHY telah menyampaikan langsung ke Pak Jokowi di Istana Bogor terkait Kelakuan KSP Moeldoko yang ingin merampok PD yg SAH. Pertemuan ini juga disaksikan oleh Mensesneg Pratikno,” ungkapnya dalam keterangannya, Jumat, (2/6/2023).

Pertemuan ini disebut atas permintaan istana. Awalnya ingin bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, SBY menyerahkannya ke AHY. Dalam pertemuan itu, Jokowi mengklaim tak tahu menahu soal tindakan Moeldoko. Bahkan setelah pertemuan itu, dikatakan tidak terlihat teguran konkret Presiden ke KSP Moeldoko.

“Ya tidak terlihat, karena KSP Moeldoko masih lanjut melawan di 16x persidangan walaupun kalah semua,” tuturnya. Meski telah kalah 16x, KSP Moeldoko belum juga berhenti, mereka mengajukan PK ke MA hingga membuat publik gaduh.

Baca Juga: Denny Indrayana: Jokowi Melalui Moeldoko Berusaha 'Mencopet' Partai Demokrat

“Lagi-lagi kenapa Presiden memilih diam, tidak ada tindakan konkret apapun, padahal saat itu, bisa saja Presiden minta ke KSP Moeldoko agar PK itu dicabut,” ucapnya.

Saat ini publik sudah sangat mudah memahami persoalan ini dan terlihat, sangat terang benderang Presiden telah menunjukkan sikapnya yang berpihak ke KSP Moeldoko, si tukang begal partai.  Dia membayangkan nasib Indonesia jika nanti MA mengabulkan PK KSP Moeldoko

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.