Menu


Pengamat Sebut Seharusnya Jokowi Tak Tunjukkan Capres Pilihannya ke Publik

Pengamat Sebut Seharusnya Jokowi Tak Tunjukkan Capres Pilihannya ke Publik

Kredit Foto: Antara/Muchlis Jr - Biro Pers Setpres/hma

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat politik Adi Prayitno menyebut bahwa seharusnya preferensi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait calon presiden (capres) seharusnya tidak tersampaikan ke publik.

Wajar memang seorang presiden memiliki preferensi. Mesku demikian jika terlihat jelas Jokowi dekat dengan salah satu capres, akan ada masalah etika.  

Baca Juga: Pengamat: Jokowi Bakal Kerahkan Seluruh Cara untuk Menangkan Capres Pilihannya

"Itu yang jadi problem harusnya preferensi presiden tidak terlampau disampaikan ke publik. Tidak perlu endorse, tidak perlu tunjukan kedekatan dengan satu capres, itu yang disebut etika," kata Adi Prayitno, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Rabu (31/5/2023). 

Kecenderungan Jokowi antara Ganjar atau Prabowo jika disampaikan dengan tenang, menurut Adi, itu tidak akan jadi persoalan. Selama ini sikap Jokowi jadi perdebatan karena kebiasannya terlihat begitu jelas.  

"Karena yang cawe-cawe bukan hanya presiden, gubernur, bupati, wali kota pasti digerakkan. Menteri digerakkan untuk menangkan partai dan capres, soal cawe-cawe ini tergantung sudut pandangnya," ujar Adi. 

Baca Juga: Sempat Tak Ngaku tapi Sekarang Jokowi Jujur Cawe-cawe, Denny Indrayana: Ada yang Tidak Konsisten

Sebelumnya Jokowi mengungkap bahwa dirinya akan cawe-cawe pada Pilpres 2024. Namun, dia cawe-cawe atau mencampuri urusan kontestasi politik yang ia maksud dalam artian positif.

Jokowi juga memastikan tentu cawe-cawe yang dia lakukan masih dalam koridor aturan dan tidak akan melanggar undang-undang.

"Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang," pungkas Jokowi. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024