"Kan itu yang sebenarnya statemennya, ingin membantah seakan-akan Jokowi cawe-cawe dalam mendukung calon (presiden)," tambah Adi.
Adi juga melihat bahwa keterbukaan Jokowi dalam mengakui dirinya cawe-cawe juga karena ingin pemimpin selanjutnya bisa meneruskan apa yang sudah dia bangun selama 10 tahun ini.
"Jokowi harus dipahami, dia bukan ketum partai. Dia ingin cawe-cawe untuk memastikan mereka yang jadi presiden bisa melanjutkan yang sudah dilakukan Jokowi, tidak downgrade atau dihilangkan," pungkasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan