Menu


Pengamat: Jokowi Bakal Kerahkan Seluruh Cara untuk Menangkan Capres Pilihannya

Pengamat: Jokowi Bakal Kerahkan Seluruh Cara untuk Menangkan Capres Pilihannya

Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat Politik Rocky Gerung kini semakin yakin bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah berusaha memenangkan satu tokoh di Pilpres.

Keyakinannya ini sendiri timbul setelah Jokowi mengakui bahwa ia tak akan netral untuk urusan Pilpres dan akan ikut campur demi kepentingan negara.

“Jokowi sendiri mengakui bahwa dia tidak akan netral. Artinya dia akan memihak, dia pakai semua peralatan kekuasaannya untuk memenangkan seseorang yang dia pihaki, itu aja,” kata Rocky dikutip dari kanal YouTube-nya pada Rabu (31/05/2023).

Baca Juga: Usai Jokowi Klaim Dirinya Bakal Cawe-Cawe, Anies Terima Banyak Keluhan

Menurut Rocky, tak ada tafsiran lain dalam pernyataan Jokowi meski ia mengaku akan cawe-cawe untuk kepentingan yang positif karena dalam etikanya, Jokowi tak pantas untuk melakukan itu.

“Maksud buruknya langsung beliau ucapkan, hanya itu tafsirnya. Kan enggak mungkin kita anggap, ‘Oh, dengan maksud baik dia menjaga bangsa’. Bangsa ini dijaga oleh rakyat, bukan dijaga oleh presiden.”

Sementara itu, Presiden Jokowi memang mengakui bahwa dirinya akan cawe-cawe atau ikut campur urusan Pilpres, tetapi ke arah yang positif.

Ia menegaskan bahwa keinginan dirinya untuk cawe-cawe akan dibatasi dengan sejumlah aturan dan dirinya tak akan melanggar ketentuan aturan yang telah ditetapkan.

"Tolong dipahami ini demi kepentingan nasional, memilih pemimpin pada 2024 sangat krusial penting sekali, harus tepat dan benar,” kata Jokowi di hadapan sejumlah redaksi media massa di Istana Negara pada Senin (29/05/2023).

Jokowi sendiri menegaskan bahwa Pilpres 2024 akan menjadi penentu kejayaan Indonesia, khususnya membuat Indonesia masuk pada peluang negara maju karena bonus demografi.

Baca Juga: Jokowi Dituding Ingin Pertahankan ‘Dinasti’ Pemerintahannya dengan Tak Netral di Pilpres

"Karena itu saya cawe-cawe. Saya tidak akan netral karena ini kepentingan nasional," ucapnya.

"Kesempatan kita hanya ada 13 tahun ke depan. Begitu kita keliru memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju," tambahnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO