Bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengatakan bahwa banyak pihak yang tak setuju dengan keingina Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk cawe-cawe di Pilpres.
Anies sendiri mengatakan bahwa pihak-pihak yang tak setuju ini khawatir akan adanya penjegalan hingga masalah lainnya yang tak diinginkan.
"Kami banyak sekali menerima ungkapan aspirasi dan kekhawatiran. Ada yang mengungkapkan kekhawatiran penjegalan," kata Anies Sekretariat Koalisi Perubahan untuk Persatuan di Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).
Baca Juga: Anies Tolak Sistem Proporsional Tertutup Demi Jaga Demokrasi
Selain itu ia menyebut ada juga yang mengaku khawatir dikriminalisasi serta penyelanggaran Pemilu 2024 yang tidak adil.
"Ada yang mengungkapkan kekhawatiran kriminalisasi, ada yang mengungkapkan tidak netralnya penyelanggaraan pemilu, ada khawatir tentang caleg-caleg yang mendapat perlakuan tidak fair," ungkap Anies.
Tak sampai di situ, Anies menyampaikan potensi kecurangan dalam Pemilu 2024 rentan terjadi usai pernyataan cawe-cawe dari Jokowi yang dinilai tidak netral.
Baca Juga: Sudah Kantongi Nama Cawapres, NasDem Yakin Pendamping Anies Akan Beri Kejutan
"Partai-partai dapat perlakuan tidak fair, calon-calon presiden mendapat perlakuan tidak fair dan potensi terjadinya kecurangan. Yang semua itu dikhawatirkan muncul akibat adanya pernyataan bahwa tidak netral dan cawe-cawe," imbuh Anies.
Diketahui Jokowi mengaku akan cawe-cawe dalam pemilu mendatang. Adapun pernyataan itu diungkap Jokowi dalam pertemuannya dengan pemimpin media nasional dan pegiat media sosial di Istana, Senin kemarin.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan